MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rancaknya atraksi 100 kesenian tradisional Bantengan lengkap dengan gemulai tarian gadis jelitanya, lenguhan akibat sabetan rotan para pemain Ujung, Reog Ponorogo, hingga lincahnya gerak pemain Barongsai menjadi pembuka Majafest 2023, Kamis (3/8/2023).
Setidaknya hingga 5 Agustus mendatang, warga Kabupaten Mojokerto bakal disuguhi beragam atraksi festival tourism, budaya dan ekonomi kreatif (ekraf) secara gratis di lapangan Kawiryan, Desa Pacing, Kecamatan Bangsal.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Dengan antusias, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, beserta wakilnya, Muhammad Al Barra dan jajaran Forkopimda menyaksikan jalannya acara demi acara yang berlangsung siang ini. Kencangnya angin kemarau dan teriknya mentari pukul 11.00 WIB tak menyurutkan semangat para kepala OPD saat itu, ditambah alunan musik keroncong dari Jelita yang menyejukkan.
Dengan antusias, sekitar 1.000 bendera merah putih dikibarkan dalam momen tahunan bertajuk Harmoni Nusantara. Pengibaran bendera menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dipimpin bupati perempuan pertama yang memimpin Kabupaten Mojokerto seraya menyerahkan bendera pertama kepada anggota Forkopimda.
Megahnya acara dengan slot anggaran Rp2,2 miliar itu dibuka dengan pemotongan tumpeng dilanjut pemukulan gong oleh Ikfina Fahmawati.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Pengibaran 1.000 bendera Merah Putih menyambut HUT ke-78 Kemerdekaan RI dalam Majafest 2023. Foto: NINA PUJI RAHAYU/BANGSAONLINE
"Alhamdulillah kita bersama-sama dalam agenda tahunan ini untuk memberi Kabupaten Mojokerto lebih cepat bangkit dari dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2022. Dari even yang ketiga kalinya kita berupaya bagaimana semua bangkit kembali," ujarnya saat memberi sambutan.
Ia pun menyebut bagaimana budaya di Kabupaten Mojokerto bangkit. Bupati menyatakan, agenda tersebut juga melibatkan para seniman dan budayawan yang jumlahnya tidak terhitung di Kabupaten Mojokerto untuk kembali bangkit.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
"Dalam Majafest 2021 kita mengangkat cokelat dan kopi, kemudian pada 2022 kita mengangkat batik khas Kabupaten Mojokerto yang tidak pernah lepas dari berbagai ornamen-ornamen yang berkaitan dengan kerajaan Majapahit dan di tahun 2023 kita gelar memberikan ruang dan waktu yang lebih banyak untuk para seniman dan budayawan untuk kembali menunjukkan betapa luar biasanya budaya-budaya yang ada di Kabupaten Mojokerto untuk 2023," katanya bersemangat.
Selain itu, Bupati menjanjikan akan banyak tampilan-tampilan pagelaran budaya di Kabupaten Mojokerto.
"Kita berbicara terkait dengan bantengan sudah jadi setiap tahun ada event di Kabupaten Mojokerto. Tari Bedoyo yang merupakan tarian yang berhubungan dengan budaya kerajaan Majapahit yang tentu nanti kita akan melihat bersama dengan rekor Muri," ucapnya.
Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto
"Terkait dengan keberadaan Tari Bedoyo Putri Mojosakti dan kemudian kita juga akan tetap bagaimana cara membuat sambel Wader ini aksi di Kabupaten Mojokerto kemudian semua yang kita upayakan kita akan yampilkan kita," imbuhnya.
Termasuk, lanjutnya, pemilihan duta wisata, Kabupaten Mojokerto tahun 2023 yang merupakan agenda rutin tahunan. Yang mana sudah dilaksanakan sejak dulu yang kemudian semuanya dikemas menjadi satu dalam event Majafest 2023.
"Bagaimana kita membangkitkan daya ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto. Saya berharap kedepan Majafest lebih baik, lebih produktif dari even even sebelumnya, " Pungkasnya.
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto, Norman Handito mengatakan Majafest adalah kegiatan kolaborasi seni budaya dengan ekraf. Momen ini menampilkan berbagai macam atraksi, karena ini poin wisata.
Titik beratnya pada wisata atraksi
Ia menjelaskan hari pertama dibuka dengan open ceremony, festival bantengan. Juga pameran ekraf selama 3 hari tanggal 3-5, keroncong Jelita, Mojosari, pertunjukan seni ludruk dan campursari.
Baca Juga: Pemkab Mojokerto Kebut Pembangunan Jembatan
"Hari kedua, pada siang hari ada pemecahan rekor MURI yang diikuti 500 penari Bedoyo Mojosakti yang melibatkan seluruh siswa SMA-SMK Negeri. Pasca isya pemilihan Gus-Yuk, ini adalah even 2 tahunan yang diselingi keroncong Titi Laras, " Jelasnya.
Pada hari ketiga, siang akan dilaksanakan festival sambel wader diiringi musik etnik. Malam hari, acara. Closing ceremony Mojokerto Tourism Award dengan bintang tamu Gildcoustic. (adv/nin/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News