Dua Pusaka Milik Bung Karno, Keris dan Tombak Dijamas di Situs Ndalem Pojok Kediri

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setiap bulan Suro, rutin dilakukan prosesi Jamasan. Prosesi jamasan ini selain untuk menghormati dan merawat warisan pusaka leluhur, juga sebagai simbol sikap manusia Jawa dalam menyambut datangnya tahun baru Jawa.

Hal itulah juga dilakukan Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno di Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (4/8/2023). Yang istimewa, prosesi Jamasan yang di gelar di halaman rumah masa kecil Presiden RI Pertama Ir. Soekarno itu, ada dua pusaka milik Bung Karno yang ikut dijamas.

“Bagi kami pusaka itu adalah simbol, simbol jati diri, kemulyaan dan keluhuran budi bangsa Indonesia. Kalau bangsa ini sudah tidak lagi perduli dan merawat pusaka budaya bangsa, bagi kami ini tanda-tanda kurang baik, karena kita bisa kehilangan jati diri,"ujar Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri, Kushartono, Sabtu (5/8/2023).

Untuk itu, dengan jamasan dua pusaka milik Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno ini, pihaknya ingin pengingatkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia ini punya ‘pusaka’ sakti yang harus dirawat dan dijaga.

"Terima kasih atas doa dan dukungan semua pihak sehingga proses penyucian dan Jamasan Pusaka Bung Karno berjalan lancar sukses. Semoga berkahnya kembali kepada kita dan untuk bangsa dan NKRI. Aamiin,"pungkas Kushartono.

Seperti diketahui, bahwa Presiden RI Pertama Ir. Soekarno memiliki dua pusaka yang sekarang disimpan di Situs Ndalem Pojok di Kediri. Bung Karno menyebut dua pusaka tombak dan keris itu, Kiai Gadakan, yang diperoleh saat mengadakan kunjungan di Grobokan Jawa Tengah.

Sejarahnya keris dan tombak ini adalah pemberian seorang kepada Desa di Grobokan saat Presiden Soekarno mengadakan kunjungan pemberantasan buta huruf di Grobogan. Kemudian Presiden Soekarno meminta untuk disimpan di Ndalem Pojok. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News