BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Eksekutif dan legislatif di Bangkalan berupaya menutupi defisit APBD puluhan miliar rupiah melalui perubahan anggaran keuangan (PAK). Ketua DPRD Bangkalan, Efendi, mengatakan bahwa pemangkasan anggaran terjadi di semua instansi, sehingga defisit anggaran menjadi tantangan bagi pemerintah daerah.
"Defisit anggaran yang kita alami sekarang ini mencapai Rp35 miliar, sehingga harus memutar otak untuk menutupi kekurangannya pada PAK ini," ujarnya saat rapat paripurna, Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Pemkab Bangkalan Komitmen Berantas Judol
Menurut dia, defisit anggaran memang terjadi di semua daerah dan setiap daerah juga kelimpungan dengan situasi keuangan yang minus tersebut. Dari postur APBD Bangkalan Rp2,3 triliun di tahun ini berkurang Rp35 miliar.
"Alhamdulillah kita mampu menutupi defisit yang terjadi, semua kegiatan fisik sudah tidak ada lagi dari DAK setelah perubahan ini, yang sebelum PAK saja harus segera dikontraktualkan agar segera bisa dilakukan penyerapan," paparnya.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Mohni, menyatakan meski mengalami defisit yang tidak sedikit, pada PAK yang akan datang tidak akan ada perubahan yang signifikan pada kebijakan daerah.
Baca Juga: Ketua DPRD Bangkalan Ajak Seluruh Pihak Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada 2024
"Kita tetap mengedepankan kepentingan yang langsung berdampak pada masyarakat. Memang dana yang ada sangat terbatas, keterbatasan itu tidak hanya dialami Bangkalan, melainkan seluruh Kabupaten atau Kota juga mengalami," katanya.
Ketika mengalami defisit, lanjut Mohni, daerah harus siap memutar otak untuk menutupi, seperti melakukan penghapusan pada beberapa kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
"Tunjangan pada pegawai kami tiadakan, disemua instansi sudah tidak ada lagi kegiatan atau penyediaan anggaran yang langsung bersentuhan dengan pribadi, karena memang menjadi masalah nasional," pungkasnya. (fat/uzi/sis)
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News