
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Penangangan kasus Muhammad Razak, korban pembunuhan yang dikubur secara hidup-hidup di atas bukit dipertanyakan kedua orang tuanya. Mereka mendatangi Mapolres Sampang didampingi Ormas DPC Projo, Kamis (14/9/2023).
Pertemuan antara keluarga korban dengan jajaran Satreskrim Polres Sampang bertempat di ruangan Sat Intelkam. Sura'i dan Zainam selaku orang tua Muhammad Razak mendesak polisi untuk segera menangkap sisa pelaku karena mereka tidak terima anaknya dibunuh selayaknya seperti hewan.
"Kepada polisi saya meminta untuk segera menangkap kedua pelaku," ucap seorang ibu sembari meneteskan air mata.
Mereka juga tidak terima para pelaku merasa bebas menghirup udara bebas, sedangkan kedua pelaku tersebut telah merenggut nyawa manusia secara tragis.
"Polisi harus mengkap mereka yang membunuh anak saya secara kejam," pintanya.
Ia mengatakan, polisi telah menetapkan kedua pelaku yang belum ditangkap sebagai daftar pencarian orang (DPO). Tetapi, kelanjutan dari itu belum ada kejelasan dan bahkan keluarga tidak terima satu pelaku dipulangkan.
"Berat rasanya harus menerima kenyataan satu pelaku yang dimakankan polisi lalu dipulangkan oleh Kejari Sampang dan dua pelaku lainnya belum ditangkap," ungkapnya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Sukaca, mengaku intens melakukan koordinasi dengan tim Opsnal dari luar wilayah Sampang.
"Polisi tetap menangkap mereka kalau sudah terdeteksi keberadaannya," katanya.
Sukaca memastikan kedua pelaku berstatus DPO, keduanya adalah inisial S dan B. Menurut Polisi mereka itu merupakan eksekutor pembunuhan Muhammad Razak di Kecamatan Ketapang.
"Saya juga meminta kepada keluarga korban untuk mendoakan polisi untuk menangkan kedua DPO itu," pungkasnya. (tam/mar)