JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9). Acara itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Munas dan Konbes yang mengambil tema “Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan” tersebut dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Acara itu menjadi momentum PBNU untuk meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Gubernur Khofifah menyambut baik launching GKMNU karena bisa menjadi bagian dalam upaya penguatan ketahanan keluarga demi terwujudnya ketahanan nasional.
“Ketahanan nasional bisa terwujud jika dimulai dari hal terkecil, yakni ketahanan keluarga atau family resilience. Dan ketahanan keluarga bisa terwujud apabila keluarga tersebut berkualitas. Oleh karena itu, GKMNU dimaksudkan untuk bisa memberi advokasi dan pemberdayaan mencapai keluarga berkualitas,” ujarnya di hadapan awak media.
Khofifah menyebut bahwa GKMNU menjadi manifestasi dari tema yang diusung Munas dan Konbes NU tahun 2023, yaitu “Mendampingi Umat Memenangkan Masa Depan”.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Khofifah mengaku tahu seluk beluk GKMNU. Pasalnya, program itu diluncurkan pertama kali di Jawa Timur beberapa bulan lalu. Menurutnya, GKMNU dipersiapkan dengan baik secara struktur, sistem, hingga program-programnya.
“Secara struktur disiapkan mulai dari tingkat pusat hingga ke ranting-ranting. Di setiap titik itu ada tim. Kemudian secara program, didasarkan pada kebutuhan keluarga-keluarga,” jelasnya.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Mulai dari kebutuhan pemberdayaan keluarga, kebutuhan beasiswa pendidikan, atau mungkin kebutuhan akses kesehatan dan lainnya,” imbuhnya.
Karena itu, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini berharap program GKMNU tidak hanya mengadvokasi keluarga NU saja, melainkan semua keluarga yang membutuhkan. Sehingga ke depan ketahanan nasional berbasis ketahanan keluarga bisa terwujud.
Sementara itu, KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, menyampaikan GKMNU merupakan upaya PBNU memprioritaskan agenda-agenda yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga NU bisa hadir dalam kehidupan sehari-hari warga.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
“Ikon penanda mendampingi umat ialah adanya GKMNU ini. Dan sebagai Dewan Pengampu GKMNU adalah Presiden Jokowi bersama Wapres KH Ma’ruf Amin, KH Ahmad Mustofa Bisri, Hj Sinta Nuriyah Wahid, dan KH Miftachul Akhyar,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Selain itu, terkait semangat memenangkan masa depan, KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa sejauh ini PBNU terus berbenah dengan beragam peningkatan penyediaan beasiswa bagi anak-anak NU. Lalu melaksanakan program pengkaderan dalam sistem kederisasi nasional NU, serta konsolidasi dan perbaikan lembaga pendidikan NU.
“Kami jadikan ikon bagi agenda memenangi masa depan ini adalah transformasi digital dan teknologi. Kami menarget 2024 semua urusan NU sudah berbasis digital,” imbuhnya.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Di sisi lain, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik semangat transformasi digital dan teknologi yang dilakukan oleh PBNU. Menurutnya NU memiliki kekuatan massa yang besar. Baik secara kuantitas maupun kualitas. Untuk itu perlu dikonsolidasikan dan diorganisir dengan baik.
“Digitalisasi ini menjadi pintu masuk untuk mengonsolidasikan kekuatan NU baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” katanya.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini pemerintah telah membangun gedung 9 lantai di Universitas NU Yogyakarta sebagai bentuk dukungan peningkatan kualitas Nahdliyin. Selain itu, Presiden Jokowi juga secara intens terus menjalin kerja sama dengan Uni Emirates Arab mendirikan satu gedung untuk program School of Future Studies.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
“Pendirian School of Future Studies berupa gedung 9 lantai ini menunjukkan kedekatan Indonesia dengan dunia Islam. Dengan dibangunnya gedung ini, Presiden Jokowi berharap UNU Yogyakarta menjadi lokomotif yang menarik lembaga-lembaga pendidikan NU lainnya untuk bisa bersaing secara global,” pungkasnya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News