
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) berlangsung di Pondok Pesantren Al Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (18/9). Acara itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa.
Munas dan Konbes yang mengambil tema “Mendampingi Umat Memenangi Masa Depan” tersebut dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Acara itu menjadi momentum PBNU untuk meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
BACA JUGA:
- Buka O2S PGRI, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Keseimbangan Penguasaan Sains hingga Seni
- Di Grahadi, Gus Miftah Singgung Peluang Gubernur Khofifah Jadi Cawapres Prabowo
- Berikut Pesan Gubernur Khofifah saat Lantik Heru Suseno Jadi Pj Bupati Tulungagung
- 17 Tahun Lumpur Lapindo, Korban Berharap Ada Bacapres yang Komitmen Membantu
Gubernur Khofifah menyambut baik launching GKMNU karena bisa menjadi bagian dalam upaya penguatan ketahanan keluarga demi terwujudnya ketahanan nasional.
“Ketahanan nasional bisa terwujud jika dimulai dari hal terkecil, yakni ketahanan keluarga atau family resilience. Dan ketahanan keluarga bisa terwujud apabila keluarga tersebut berkualitas. Oleh karena itu, GKMNU dimaksudkan untuk bisa memberi advokasi dan pemberdayaan mencapai keluarga berkualitas,” ujarnya di hadapan awak media.
Khofifah menyebut bahwa GKMNU menjadi manifestasi dari tema yang diusung Munas dan Konbes NU tahun 2023, yaitu “Mendampingi Umat Memenangkan Masa Depan”.
Khofifah mengaku tahu seluk beluk GKMNU. Pasalnya, program itu diluncurkan pertama kali di Jawa Timur beberapa bulan lalu. Menurutnya, GKMNU dipersiapkan dengan baik secara struktur, sistem, hingga program-programnya.
“Secara struktur disiapkan mulai dari tingkat pusat hingga ke ranting-ranting. Di setiap titik itu ada tim. Kemudian secara program, didasarkan pada kebutuhan keluarga-keluarga,” jelasnya.
“Mulai dari kebutuhan pemberdayaan keluarga, kebutuhan beasiswa pendidikan, atau mungkin kebutuhan akses kesehatan dan lainnya,” imbuhnya.
Karena itu, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini berharap program GKMNU tidak hanya mengadvokasi keluarga NU saja, melainkan semua keluarga yang membutuhkan. Sehingga ke depan ketahanan nasional berbasis ketahanan keluarga bisa terwujud.
Simak berita selengkapnya ...