MATARAM, BANGSAONLINE.com - Bertempat di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, NTB, Dipantara Aerospace bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama NTB, PTDI, BRIN, dan Pemprov NTB menggelar seminar internasional selama dua hari, mulai hari ini hingga Minggu (24/9/2023) besok.
Seminar bertema "Industri Kedirgantaraan Indonesia" ini melibatkan para pemangku dan teknokrat bidang penerbangan.
Baca Juga: Dampak Negatif Kumpul Kebo pada Anak, Marak Dilakukan Remaja Non Muslim di Indonesia Bagian Timur
Seminar kedirgantaraan ini diselenggarakan dengan tujuan mendorong kembali perkembangan teknologi kedirgantaraan Indonesia, agar tumbuh atau lebih maju dibanding sebelumnya.
Selain itu, diharapkan dari seminar ini akan dapat mengonsolidasi para expert di bidang Industri pesawat terbang, khususnya yang berdiaspora di seluruh dunia. Mereka ini terbukti masih menunjukkan kepeduliannya terhadap industri penerbangan nasional.
Ketua Pembina Dipantara Aerospace, KH. Abdul Munim DZ, seminar ini akan merumuskan usulan Blue Print Industri Nasional, khususnya di bidang industri kedirgantaraan (pesawat terbang) untuk mendorong pertumbuhan teknologi kedirgantaraan di masa mendatang. Harapannya, proyek besar ini membawa keberkahan level nasional maupun global bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Inilah Jenis Printer yang Cocok untuk Cartridge HP 802
Seminar internasional kedirgantaraan menghadirkan para pakar dan ahli teknologi penerbangan baik nasional maupun internasional. Yakni Cecep Jauhari (Senior Enginer IDTNS USA), Fadilah Hasim (Kepala Riset Teknologi Penerbangan BRIN), Gita Amperiawan (Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia), Triyoga (Luftansa Technik, Jerman), Bram Djermany (Senior Enginer IDTNS USA), Ananta Widjaya (Ketua IAEC), dan lain-lain.
Semenjak diselenggarakan Aero Summit tahun 2018 hingga kini, forum kedirgantaraan belum pernah digelar kembali. Seminar ini salah satunya adalah untuk mengisi kekosongan tidak ada adanya Internasional Aero Summit yang biasanya diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024
Kegiatan seminar kedirgantaraan yang digelar di Lombok saat ini menjadi ajang untuk mempertemukan para peracang, produsen, operator penerbangan, akademisi, dan komunitas hobi atau pencinta kedirgantaraan.
Selain itu, melalui seminar ini maka terjalin kerja sama strategis antara Uiversitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB dengan PT Dirgantara Indonesia, salah satu BUMN yang secara khusus memproduksi pesawat-pesawat terbang kebanggaan Indonesia, di antaranya CN295, CN235-220 MPA, NC212 Family, N219, dan lain-lain.
Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah, menyampaikan melalui seminar ini juga dilakukan MoU dengan PTDI untuk mendorong UNU NTB mengembangkan program studi yang terkait dengan bidang kedirgantaraan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?
Baiq juga mengatakan bahwa kemajuan perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat membuat karya anak bangsa semakin diakui oleh dunia. Salah satu teknologi yang membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia adalah pesawat terbang.
Banyak negara yang mulai memesan pesawat buatan Indonesia karena memiliki desain yang multifungsi. Di samping itu, juga ada komitmen kerja sama antara UNU dengan Indonesia Aernautic Enginering Center (IAEC), Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) wilayah Jawa Barat, Pusat Riset Teknologi Penerbangan (PRTP) BRIN.
Desainnya yang multifungsi membuat banyak negara tertarik untuk membelinya. Hal ini dikarenakan pesawat buatan Indonesia bisa digunakan untuk kebutuhan militer, komersial, dan penerbangan pribadi.
Baca Juga: How to Stay Safe While Using Mobile Betting Apps
"Tidak hanya dari sisi desainnya saja, teknologi pada pesawat terbang buatan Indonesia juga sudah menggunakan teknologi yang canggih," papar rektor.
Kegiatan seminar selama dua hari yang dirangkai dengan Pameran Dirgantara dan Promosi Wisata Lombok 2023 dibuka oleh Pejabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur NTB menyambut baik pelaksanaan seminar internasional kedirgantaraan. Menurutnya, seminar ini akan menjadi momentum kebangkitan Industri Kedirgantaraan Nasional.
Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024
Gita sangat optimis dengan perkembangan industri kedirgantaraan Indonesia. Salah satu produk PTDI yaitu pesawat N219 sangat dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata Lombok dan membantu moda transportasi pada pelaksanaan PON 2024, di mana NTB, NTT dan Bali sebagai tuan rumah.
Pada konferensi pers yang dilaksanakan usai pembukaan, Khariri Makmun mewakili panitia seminar menegaskan bahwa tanda-tanda kebangkitan industri kedirgantaraan nasional mulai nampak sejak diproduksinya pesawat N-219.
Produksi pesawat N219 mendapat dukungan para ahli di bidang kedirgantaraan berpengalaman, baik dari Lapan, PTDI, BRIN, dan sebagainya.
Baca Juga: Penuhi Semua Kebutuhan Bisnis dengan Laptop Bisnis ASUS Vivobook S14 S5406
"Bahkan beberapa orang yang selama ini aktif di industri penerbangan besar dunia seperti airbus dan boeing turut serta aktif mendukung N219. Termasuk kalangan profesional, pengusaha, dan akademisi dari berbagai disiplin keilmuan, selain ahli aeronetika, ahli hukum, ahli bahasa, sejarah, ahli agama juga tidak ketinggalan termasuk kalangan saudagar juga ikut mendukung lahirnya pesawat N219," papar Khariri Makmun.
"Diharapkan keterlibatan komunitas nahdhliyin dalam ekosistem Kedirgantaraan Indonesia akan membawa kejayaan dan Kebangkitan NU abad kedua 2026 serta mendorong kebangkitan Indonesia tahun 2045," pungkas Khariri.
Seminar dan pameran ini memberikan potret besar bahwa masyarakat umum, pelajar, santri, akademisi, praktisi, periset, pelaku usaha, pemda, masih sangat berharap bahwa industri penerbangan memiliki peluang besar untuk menjadi kebanggaan Nasional dalam 1 Abad Indonesia, Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gamers Harus Punya Kursi Gaming
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News