JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ratusan tanaman cabai di Kecamatan Ambulu, terancam gagal panen, akibat kemarau panjang yang terjadi di Jember. Selain itu, tanaman cabai juga bisa terserang penyakit antraknosa.
Petani cabai, Sutimin mengatakan, bahwa dampak kemarau panjang ini sangat dirasakan oleh para petani cabai, salah satu yang paling ditakuti adalah terserang penyakit jenis Antraknosa.
Baca Juga: Tekan Inflasi Daerah, Pemkot Batu Gelar Gerakan Tanam Cabai
"Penyakit itu memang paling ditakuti petani cabai saat musim kemarau, karena memang menyerangnya saat cuaca panas dan kering," ucap Sutimin, Rabu (18/10/2023).
Sutimin mengaku saat ini tanaman miliknya dan juga beberapa petani lainya memang sudah mulai terkena penyakit tersebut. Imbasnya, lanjut Sutimin saat panen tidak akan bisa 100 persen.
"Kalau sudah terkena penyakit itu, pasti jumlah panen turun drastis hingga 50 persen, " ungkapnya.
Baca Juga: Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
Untuk ciri-cirinya, ia menjelaskan cabai yang terserang Antraknosa adalah cabai membusuk, daun cabai yang timbul bercak dan mengriting.
"Kalau kondisinya seperti itu jelas gak bisa kita panen," jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, Sutimin mengatakan, para petani harus mengeluarkan dana lebih agar tanaman cabai masih bisa bertahan dalam kemarau panjang.
Baca Juga: Harga Bapok di Pasar Tradisional Bangkalan Terus Melonjak, Beras Tembus Rp16 Ribu per Kg
Sementara itu, Ketua Perempuan Tani HKTI Jember Purwati menjelskan, setidaknya terdapat dua ratus hektar tanaman cabai di Kecamatan Ambulu yang rusak akibat terserang penyakit Antraknosa.
"Memang cukup luas yang terkena dampak ini, karena cuaca cukup ektrim, kami harap ada tangan pemerintah agar para pentani cabai tidak merugi," tandasnya. (aji/yud/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News