Usai Digusur, PKL Alun-alun Kota Mojokerto Minta Dukungan ke DPRD

Usai Digusur, PKL Alun-alun Kota Mojokerto Minta Dukungan ke DPRD Perwakilan PKL ketika berjuang di DPRD Kota Mojokerto. (foto: yudi eko purnomo/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Belasan Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Kota Mojokerto berjuang mencari keadilan di DPRD setempat dan Wali Kota, pasca dirazia Pol PP, 16 Juni silam. Perwakilan 121 pedagang makanan dan minuman (mamin) serta permainan anak itu meminta toleransi Wali Kota, Mas'ud Yunus agar diperkenankan berdagang selama Ramadan.

"Kita berjuang ke DPRD untuk mencari dukungan dari wakil rakyat. Wali Kota sudah tidak bisa memberi solusi kepada rakyatnya dalam perundingan Kamis (2/7) lalu," kata Ketua Paguyuban, PKL Alun-alun, Nuradi, Selasa (7/7).

Nuradi berharap, komisi-komisi DPRD memberi surat dukungan kepada PKL dan mengirimkannya ke kepala daerah. "Sebenarnya, wali kota sudah tidak bisa memberikan kepastian apapun kepada pedagang. Meski, wali kota sempat mencetuskan ide pembuatan pujasera dan membeli bekas gedung bioskop Indra sebagai sarana relokasi. Karenanya, kami mau komisi-komisi Dewan memberi dukungan secara tertulis kepada kami," harapnya.

Menurut Nurhadi, sejak dirazia bulan lalu pihaknya terpaksa nganggur. "Kami nganggur tidak punya pekerjaan apapun, sedih rasanya. Karenanya kami mohon Pak Wali tahu penderitaan kami dan memberikan kesempatan berdagang sampai Lebaran ini," pintanya.

Dalam pertemuan ini, perwakilan PKL ditemui sejumlah anggota Dewan. Namun, para anggota Dewan tampak keberatan memberikan dukungan secara tertulis. "Kami sudah mendukung terang-terangan sebagaimana ditulis di media. Bahkan kami siap pasang badan untuk itu," kata Wakil Ketua DPRD, Umar Faruq.

Dalam kesempatan itu, politisi PAN ini menyatakan desakannya kepada kepala daerah agar memenuhi tuntutan PKL berdagang sampai Lebaran. "Kami berharap Wali Kota menolerir keinginan PKL berdagang sampai Lebaran. Saya kira kebijakan ini tidak merugikan siapapun," pungkasnya.

Tidak hanya ke Dewan, PKL yang didampingi Ketua LSM Koalisi Bersama Rakyat (Kobar), Khusairin alias Toyik juga berusaha menemui wali kota. Tapi oleh ajudan Wali Kota, mereka diminta menemui Sekda. Tidak diperoleh keterangan mengenai hasil dari.perundingan itu di ruang sekda. (yep/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO