SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Pemilu 2024 tinggal beberapa bulan lagi, Bawaslu Sidoarjo terus berupaya menyiapkan diri dan konsolidasi internal untuk melaksanakan tugas pengawasan.
Salah satu upaya Bawaslu Sidoarjo yakni memberikan bekal pengetahuan tentang pengolahan data dan informasi (datin) untuk mendukung kinerja anggota panwascam.
Baca Juga: Sejoli di Wonoayu Sidoarjo Diamankan saat Akan Transaksi Sabu Sistem Ranjau
Itu dilakukan dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Data dan Informasi di Lingkungan Bawaslu Sidoarjo pada Pemilu 2024. Acara ini digelar di Hotel Fave Sidoarjo, Minggu (19/11/2023).
Rakor sekaligus bimbingan teknis (bimtek) ini dipimpin oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Sidoarjo Moch Arief yang didampingi Koordinator Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Sidoarjo, Agisma Dyah Fastari.
Selain anggota panwascam se-Sidoarjo, rakor mengenai datin ini juga mengundang anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) seluruh Sidoarjo serta beberapa lembaga pemantau pemilu.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Moch Arief mengatakan, rakor ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan para pihak yang terlibat pada pemilu, untuk lebih memahami berbagai peraturan yang berlaku dalam Pemilu 2024. Hal ini juga untuk menekan adanya miskomunikasi di masyarakat terkait pelanggaran pemilu.
"Khususnya di internal kami, dan pihak-pihak yang berkontribusi terkait pengawasan bahwa dalam pengelolaan informasi ada hal-hal yang sifatnya memang untuk publik dan mana yang dikecualikan," cetusnya.
Dia berharap peserta rakor bisa memahami memahami data administrasi yang dimiliki terkait penyelenggara pemilu tentang mana yang harus dipublikasikan ke masyarakat dan yang segera dilaporkan ke petugas pengawas.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
"Dalam pekerjaannya Bawaslu memiliki dokumen dan data. Namun ketika itu menjadi konsumsi publik memang harus diberikan," tandas Arief yang juga kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo ini.
Terpisah, akademisi sekaligus pegiat pemilu, Feri Kuswanto yang menjadi salah satu narasumber dalam rakor ini, menjelaskan, perlunya menekankan pemahaman sejak dini oleh pihak penyelenggara (KPU) dan Bawaslu maupun pihak terkait lainnya tentang pentingnya data.
"Ini memang penting karena pengelolaan data itu bukan hanya data pemilu saja yang dikelola tapi juga data SDM (sumber daya manusia)," tandas anggota Bawaslu periode 2018-2023 ini.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Ditambahkan Feri, pengelolaan data SDM harus lebih dimaksimalkan untuk menyentuh indeks kerawanan Pemilu yang biasanya terjadi. "Karena dari pemilu ke pemilu selama ini banyak hal di luar regulasi bahkan yang belum diatur di regulasi tetapi terjadi di lapangan," bebernya.
Dalam rakor ini, Feri menjelaskan bahwa data mentah yang diolah untuk mempermudah pengambilan keputusan oleh sebuah lembaga, termasuk Bawaslu.
Feri juga menjelaskan sejumlah teknik pengolahan data, diantaranya real time processing, yang dipakai misalnya untuk laporan pengawasan hasil pemungutan suara pemilu maupun pemilihan. (sta/git)
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News