
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - BPS Kota Kediri telah melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 pada Maret hingga April lalu. Alhasil, BPS Kota Kediri telah menentukan kondisi sosial dan ekonomi yang kemudian disosialisasikan pada organisasi perangkat daerah (OPD), kelurahan, serta, kecamatan pada hari ini, Selasa (21/11/2023).
Kepala BPS Kota Kediri, Parjan, menjelaskan bahwa susenas merupakan data yang dikumpulkan mulai dari pendapatan, pengeluaran, pekerjaan, dan data pendukung lainnya, sehingga bisa ditentukan jumlah pengangguran, jumlah penduduk miskin, Indeks Pembagunan Masyarakat (IPM) dari sisi pendidikan, sisi kesehatan, serta sisi ketenagakerjaan.
BACA JUGA:
- Songsong Tahapan Kampanye Pemilu, Pemkot Kediri Gelar Rakor antar OPD dan Instansi
- Gelar Fasilitasi Kemitraan Pusaka, Pemkot Kediri Dorong Pelaku UMKM Masuk Retail Modern
- Puncak Peringatan HUT ke-52 Korpri, Pemkot Kediri Gelar Upacara Bendera
- Kota Kediri Raih Penghargaan Swasti Saba Kategori Padapa Tahun 2023 dari Menteri Kesehatan
"Dengan sosialisasi ini, paling tidak bisa memberikan gambaran pada bapak/ibu pejabat OPD, kelurahan, dan kecamatan tentang kondisi sosial ekonomi di Kota Kediri," ujarnya.
Dari hasil pendataan susenas, lanjut Parjan, pada tahun ini di saat garis kemiskinan meningkat dari Rp537.326,00. menjadi Rp587.723,00. namun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan dari 21,15 ribu jiwa atau 7,23 persen penduduk Kota Kediri pada 2022 menjadi 21,03 ribu jiwa atau 7,15 persen di tahun ini, atau mengalami penurunan sebesar 0,8 persen.
"Jumlah penduduk miskin Kota Kediri berada di urutan ke sepuluh terendah di Jawa Timur dan masih lebih rendah dari kemiskinan di Jawa Timur yang mencapai 10,35 persen," tuturnya.
Tak hanya itu, Kota Kediri juga mengalami penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada 2023, yakni 4.254 jiwa dari 163.821 jiwa atau 4,38 persen di tahun 2022 menjadi 159.567 jiwa atau 4,06 persen.
"Jumlah pengangguran mengalami penurunan dan kesempatan kerja tersedia lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2023 ini," kata Parjan.
Selain itu, ia juga mengungkapkan perkembangan IPM Kota Kediri yang terus mengalami peningkatan dari 2018-2022.
"Pada tahun 2018 IPM Kota Kediri berada di angka 77,58, di tahun 2019 di angka 78,08, di tahun 2020 di angka 78,23, di tahun 2021 di angka 78,60 dan di tahun 2022 di angka 79,59. Angka ini menunjukkan klasifikasi IPM Kota Kediri cukup tinggi," paparnya.
Parjan juga menyampaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga dasar berlaku (AHDB) dan atas harga dasar konstan (AHDK) pada tahun 2018-2022.
Simak berita selengkapnya ...