
Oleh: Dr. KH. Ahmad Musta'in Syafi'ie
Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr. KH. A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir mumpuni juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Kiai yang selalu berpenampilan santai ini juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng.
Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Hajj': 18. Selamat mengaji serial tafsir yang banyak diminati pembaca.
18. Alam tara annallāha yasjudu lahū man fis-samāwāti wa man fil-arḍi wasy-syamsu wal-qamaru wan-nujūmu wal-jibālu wasy-syajaru wad-dawābbu wa kaṡīrum minan-nās(i), wa kaṡīrun ḥaqqa ‘alaihil-‘ażāb(u), wa may yuhinillāhu famā lahū mim mukrim(in), innallāha yaf‘alu mā yasyā'(u).
Tidakkah engkau mengetahui bahwa bersujud kepada Allah siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi, juga matahari, bulan, bintang, gunung, pohon, hewan melata, dan kebanyakan manusia? Akan tetapi, banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Siapa yang dihinakan Allah tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
TAFSIR
Ini kisah lama tentang Dr. William Brown, ilmuwan Inggris yang ahli kimia biologi dan lebih berkonsentrasi pada tumbuh-tumbuhan. Dalam temuannya, dia berhasil merekam suara monoton yang menggemuruh dari pohon hidup. karena sangat lirih, lalu dibesarkan seribu kali, dikopi dan digandakan.
Kemudian dikirim ke teman-temannya di berbagai universitas ternama untuk dimintai jawaban secara akademik, “suara apakah ini?”. Dan semua menyatakan tidak tahu.
Suatu hari, saat sedang bertugas di kampus, Doktor ini puya keperluan tertentu sehingga harus berjalan kaki dan melewati masjid kecil yang ada di dalam kampus tersebut. Di sana melihat beberapa mahasiswa muslim berkerumun membentuk halaqah, lalu, tiba-tiba tertarik dan menghampiri.
Dengan basa-basi, dia bertanya, “kalian sedang apa, kok kelihatan serius sekali?”
Mahasiswa itu menjawab, “kami sedang mendiskusikan ayat suci Alqur’an”.
Doktor kembali bertanya, “boleh aku tunjukkan temuan baru saya yang lalu tentang suara gemuruh yang aneh. Ini saya rekam dari pohon hidup. Barang kali di Alqur’an anda ada penjelasan tentang itu”.
Mereka segera mendengarkan suara hasil rekaman tersebut dengan seksama. Lalu menghela napas dan mengatakan, “itu suara pohon bertasbih”.
Mendengar jawaban mahasiswa tersebut, sang Doktor terkejut dan penasaran, “memang di Alqur’an ada keterangan macam itu?”. Mereka menjawab dan membacakan ayat 44 al-Isra’.
Doktor William membaca terjemahan ayat tersebut dan memahami. Dia sangat gembira dengan jawaban mahasiswa muslim itu sekaligus kagum.
Katanya, dia lalu memeluk islam. Sudah sangat banyak ilmuwan yang awalnya nonmuslim, lalu memeluk islam karena ilmu dan kejujurannya. Tapi yang memeluk kristen.. wa Allah a’lam.
Jadi, siapa yang tidak beribadah, malas bersujud kepada-Nya seharusnya malu kepada alam sekitar. Ada semut yang mencibir, ada nyamuk yang menghina, ada burung yang mengumpat-umpat, ada kucing yang sinis, ada anjing yang memelototi, ada rumput yang menyayangkan, ada tanah yang sedang kita injak yang tak ramah, ada udara yang sedang kita hirup, lalu tidak ikhlas dan seterusnya.