KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, menyaksikan pagelaran wayang kulit gempur rokok ilegal dengan dalang Ki Rudi Gareng, Sabtu (25/11/2023) malam. Kegiatan yang berlangsung di Halaman Balai Kota Kediri ini dibuka dengan sosialisasi gempur rokok ilegal dari Bea Cukai Kediri.
Hari Purwanto, perwakilan Kantor Bea Cukai Kediri, menerangkan ada 4 ciri-ciri rokok ilegal. Yaitu rokok tanpa pita cukai atau rokok polos, rokok dengan pita cukai palsu, rokok dengan pita cukai bekas, serta rokok dengan pita cukai berbeda tidak sesuai peruntukannya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Dengan mengetahui ciri-ciri yang disampaikan, ia mengimbau masyarakat apabila mengetahui hal tersebut bisa melaporkan ke kantor bea cukai terdekat atau menghubungi nomor 1500-225. Karena bagi siapa pun yang melanggar akan mendapat sanksi pidana.
Sementara itu, Zanariah berterima kasih atas dukungan dari Kantor Bea Cukai Kediri melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun ini. Menurut dia, DBHCHT akan membantu peningkatan pada berbagai aspek di Kota Tahu, seperti pada bidang kesehatan, perekonomian, dan lainnya.
Ia berharap, manfaat dari DBHCHT dapat terus berdampak, berkelanjutan, dan dapat meluas. Zanariah pun kagum dengan kesenian wayang kulit yang jadi warisan budaya tak benda UNESCO. Karena di setiap lakonnya membawakan cerita dengan mensiratkan nasihat, pesan penting untuk kehidupan, dan tetap relevan hingga sekarang.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
"Seperti lakon Kresno Duta yang diangkat pada malam ini. Walau tidak terlalu paham Bahasa Jawa, namun saya sudah baca-baca narasi ceritanya," ucapnya.
Setelah membaca narasi ceritanya, ia menyebut lakon ini membawa pesan tentang penggambaran sosok ‘pamomong’ berjiwa kesatria, tanggung jawab sebagai pemimpin, serta berjuang menyelesaikan berbagai permasalahan dengan bijak dan jiwa yang tulus.
Zanariah menyatakan, sejumlah karakter itulah yang harus dimiliki oleh para pemimpin. Ia menilai, penampilan wayang kulit malam ini tidak hanya sebagai hiburan, namun juga pembelajaran bagi semua masyarakat.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Wayang kulit juga dihadiri Dankima Yonif 521, Kapten Inf. Jatmiko; Kabag Log Polres Kediri Kota, Kompol Slamet; Perwakilan Brigif 16 Wira Yudha, Kapten Inf. Adi Setiawan; Kepala Satpol PP Kota Kediri. Samsul Bahri; kepala OPD, serta camat dan lurah se-Kota Kediri. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News