Debat Terbuka Nabi Ibrahim dan Raja Namrudz tentang Tuhan, Tafsir Al-Quran HARIAN BANGSA

Debat Terbuka Nabi Ibrahim dan Raja Namrudz tentang Tuhan, Tafsir Al-Quran HARIAN BANGSA Dr KH Ahmad Musta'in Syafi'i. Foto: Tebuireng online

Dalam forum , raja Namrudz duduk di kursi kebesaran dan di kelilingi oleh para pejabat tinggi, termasuk para dukun istana dan pengawal lengkap. Nabi Ibrahim A.S., yang sejak muda sangat pemberani dan tidak pernah gentar menghadapi kafir manapun, dengan pedenya berkata lantang seperti di atas.

Mendengar paparan Ibrahim A.S., raja Namrudz langsung berdiri dan berteriak :”pengawal, segara bawa kemari dua orang narapidana, cepat... “. Tak lama, kedua narapida itu datang dan di tempatkan di sebelah raja. Namrudz berkata kepada pengawal, :” bawa pedangmu kemari…”.

Pengawal itu memberikan pedangnya dan Namrudz langsung memenggal salah satu dari kedua narapidana tersebut hingga tersungkur, menggelepar dan mati.

Sementara narapidana yang lain dibiarkan, tidak disentuh sama sekali. Namrudz, kemudian berkata :” Ha ha, kalau sekedar manghidupkan dan mematikan saja, saya bisa dan itu sangat mudah sekali. Ini buktinya, yang satu saya matikan dan yang satu saya biarkan hidup ..”.

Seisi gedung pertemuan tertawa dan memberi aplaus panjang untuk sang raja. Semua mata tertuju kepada nabi Ibrahim A.S. dengan pandangan sinis dan merendahkan, sementara nabi pemberani itu tetap berdiri sendirian, tegap dan tanpa minder sedikitpun.

Setelah tepuk sorak berhenti, riuh gemuruh mereda dan suasana hening mencekam, menunggu-nunggu apa jawaban sang Rasul mulia itu, tiba-tiba sang Rasul berkata :” Bagus, bagus, tapi, tolong hidupkan kembali narapidana yang sudah mati ini, hidupkan sekarang juga..”.

Ditohok demikian, Namrudz kelimpungan, tidak mengerti apa yang harus dikata, begitu halnya seisi istana pada diam membisu.Nabi Ibrahim A.S. yang cerdas segera memanfaatkan suasana tersebut dengan menambahi tohokan berikutnya yang sangat mematikan :” ..Kalian mengerti, bahwa Allah SWT setiap pagi menghadirkan matahari terbit dari arah timur. Jika tuan mampu, besok..terbitkan matahari itu dari arah barat..”.

“Fabuhit al-ladzi kafar..”. para kafir itu kelincutan, malu dan tidak bisa berkutik

 pa-apa. Tolah-toleh koyok bedhes ketulup. Kisah ini diabadikan di dalam al- qur’an, al-Baqarah : 258 sebagai peringatan bagi siapapun yang menuhankan selain Allah SWT, maka pasti gugur.

Perkara ada agama yang meyakini bahwa Tuhan itu lebih dari satu dan agama tersebut tumbuh besar, hal itu bukan karena kebenaran konsep teologinya, melainkan karena sangat besarnya piranti pendukung. Andai tidak didukung oleh kekuasaan dan uang, maka sudah pasti gugur dulu-dulu, seperti yang dulu-dulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO