SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polrestabes Surabaya memanfaatkan ilmu forensik dalam melakukan pengungkapan kasus pembunuhan atau bunuh diri yang tidak teridentifikasi.
Pengungkapan identitas korban, menggunakan metode Antropologi Forensik, dengan tujuan bisa diketahui sketsa wajah dari para korban tanpa identitas yang mengalami kerusakan hingga 80%.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba terhadap salah satu korban tanpa identitas yang sudah tidak bisa dikenali wajah dan sidik jarinya.
“Dari hasil Antropologi Forensik nantinya akan bisa di gambar sketsa wajah korban dan di mungkinkah ada yang mengenalnya,” jelasnya, Jumat (22/12/2023).
Metode ini, akan diuji kepada seorang mayat tanpa identitas yang ditemukan di Sungai Bibis Karah, Jambangan, Kamis (23/11/2023) lalu.
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Mayat tersebut, mengenakan baju berwarna merah dengan celana kain warna abu-abu, serta berjenis kelamin laki-laki.
Kondisi mayat pun dalam keadaan membusuk, sehingga sidik jari dan wajah sudah tidak berbentuk, hal ini membuat pihak kepolisian kesulitan dalam mengungkap identitas mayat.
Selain itu, polisi juga tidak menemukan ciri-ciri khusus pada korban, seperti tato, tanda lahir dan lain-lain.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Surabaya Diduga Tewas Overdosis
Langkah yang dilakukan, dengan mengambil sampel beberapa organ untuk diperiksa. Kemudian, nantinya organ yang diambil sampel itu akan berguna ketika ada orang yang kehilangan anggota keluarga untuk melakukan tes DNA.
Namun cara tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dimungkinkan metode Antropologi Forensik menjadi salah satu penyelesaian dalam pengungkapan kasus identitas korban.
“Jadi metode itu akan dituangkan dalam sket atau wajah bisa terhambat. Bila sket wajah dipastikan jadi nantinya akan di viralkan wajah sang korban dan di vital kan melalui media. Dengan tujuan salah satu keluarga korban bisa mengetahui dan mengenali sket wajah tersebut. Ini nantinya akan kita publikasikan bila metode ini berhasil,” tutup Hendro Sukmono. (rus/sis)
Baca Juga: Unit PPA Satreskrim Polrestabes Tangani Kasus Pembuangan Bayi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News