KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG) menjadi tujuan wisatawan saat berlibur di Kabupaten Kediri. Lokasi di sekitar Monumen yang mirip dengan Arc de Triomphe di Prancis itu mulai dibuka untuk umum pada 2017, dan sempat ditutup ketika pandemi Covid-19.
Untuk masuk ke kawasan SLG, baik ke pelataran Monumen dan Taman Hijau SLG, para pengunjung tidak dipungut biaya. Tapi pengunjung harus membayar uang parkir atau penitipan kendaraan yang cukup murah, yakni Rp3 ribu untuk sepeda motor dan Rp5 ribu untuk mobil.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Pengunjung Taman Hijau SLG akan disuguhi pemandangan yang serba hijau sesuai dengan namanya. Pohon-pohon yang mengelilingi taman terlihat hijau, juga ada rumput yang terawat dengan baik.
Beberapa fasilitas penunjang seperti tempat duduk berwarna-warni, tempat bermain anak, kolam ikan, wahana air mancur, hingga menara pandang termasuk toilet dan jalur khusus bagi penyandang disabilitas sudah ada di sana.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
Ada pula kawanan burung merpati yang sengaja dipelihara untuk menambah kesan alami Taman Hijau SLG. Hewan itu tampak tidak takut dengan pengunjung, dan wisatawan bisa membeli jagung untuk memberi makan sebelum masuk ke taman.
Uniknya, yang berminat membeli makanan burung atau ikan ini tinggal mengambil dan uangnya dimasukkan ke kotak yang telah disediakan. Tanpa ada menjaganya. Ada satu lagi wahana yang paling diminati yaitu terapi atau refleksi injak batu.
Konon, terapi atau refleksi injak batu itu sangat bermanfaat bagi tubuh seperti memperlancar sirkulasi darah, dan juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh. Pengobatan ini sudah dikenalkan sejak 6000 tahun lalu di China.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Refleksi injak batu paling sering dilakukan oleh orang tua karena dipercaya bisa memperlancar sirkulasi darah. Namun, banyak juga kawula muda yang terlihat menginjak batu yang terjejer di Taman Hijau SLG.
Salah satu pengunjung asal Jombang, Salsa, mengaku senang berekreasi ke kawasan SLG. Selain bisa melihat monumen yang apik, ia juga bisa menikmati hijaunya pepohonan di Taman Hijau SLG.
"Selain ingin melepas penat, saya paling senang bila datang ke Taman Hijau SLG ini, ingin melakukan refleksi injak batu. Awalnya memang terasa sakit, tapi lama-lama jadi nyaman," kata gadis berhijab itu. (uji/mar)
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News