
TEGAL,BANGSAONLINE.com - Pemerintah melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menekan angka stunting di seluruh Indonesua.
Bersama dengan mitra komisi IX dan juga stakeholder, BKKBN gencar melakukan sosialisasi cegah stunting
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Hijau di Jateng Naik Drastis
Di awal tahun 2024 ini, BKKBN bersama mitra Komisi IX melakukan sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Gedung MWC NU Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Sabtu (13/1/2024).
Dalam sambutannya H Moh. Syaefudin selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang pada para narasumber serta ratusan peserta sosialisasi percepatan penurunan stunting.
Selanjutnya, acara diisi oleh para narasumber, yaitu Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Tegal Ir Khofifah MM.
Baca Juga: Update Harga Pangan Jateng Hari ini Kamis, 13 Februari 2025
Lalu ada Ketua Tim Pokja Peningkatan Kualitas dan Sistem Data Keluarga BKKBN Jawa Tengah Nasri Yatiningsih SE MM dan anggota DPR RI KOMISI IX Dr Dewi Aryani MSi .
Dalam penjelasannya, Nasri Yatiningsih mengajak semua masyarakat untuk mendukung penuh suksesnya program percepatan penurunan stunting.
Berbagai upaya harus dilakukan dalam rangka menciptakan zero stunting di semua wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga: Di tengah Heboh Pagar Laut, Jokowi Touring Moge di Solo
Di antaranya, bagi para calon pengantin sebelum menikah sampai melahirkan bayi, harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan.
"Pola hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI eksklusif, dapat mencegah stunting. Harus dilakukan pula, setelah 6 bulan, bayi diberi tambahan makanan pendamping yang lembut-lembut, juga bagi pasangan muda untuk tidak merokok terlebih dahulu. Hal itu, supaya janin yang dikandung istri, nantinya menjadi bayi yang sehat," sambungnya
Sementara itu, anggota DPR RI KOMISI IX Dr Dewi Aryani MSi menjelaskan penurunan stunting dan pecegahan sudah menjadi tanggung jawab bersama.
Baca Juga: Musrenbang Kota Kediri 2025, Stunting di Kecamatan Kota Turun 1,81 Persen
Untuk tercapainya 14% prevalensi stunting pada tahun 2024, sudah menjadi tanggung jawab semuanyaa, termasuk anggota Komisi IX DPR RI.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat, selain upaya maksimal percepatan penurunan stunting, diperhatikan pula bisa hidup positif yaitu mengupayakan sehat jiwa dan raga.
Termasuk, dengan mengkonsumsi buah buahan segar serta ikan, telur, susu sebagai makanan yang lebih sehat yang perlu dikonsumsi.
Baca Juga: Daftar Harga Sembako Kota Semarang Hari ini 9 Januari 2025, Beras Masih Stabil
"Sosialisasi Stunting terus dilakukan ditengah tengah masyarakat. Komisi IX DPR RI tetap berkomitmen untuk membangun kepedulian dalam berupaya maksimal, mengajak, dan bersama-sama menuntaskan stunting di Indonesia. Komitmen saya, berdampingan dengan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting," ungkapnya (ris/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News