Tak Efektif Dongkrak Elektoral, Caleg di Gresik Hentikan Pasang APK, Berikut Langkah Terobosannya

Tak Efektif Dongkrak Elektoral, Caleg di Gresik Hentikan Pasang APK, Berikut Langkah Terobosannya APK yang dipasang caleg dan parpol di sekitar Masjid Agung Gresik, Jalan Dr. Wahidin S.H., Kebomas. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah calon legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Gresik dan Lamongan pada pemilu 2024 memilih menghentikan pemasangan alat peraga kampanye (APK) berupa banner maupun baliho.

Dari hasil evaluasi mereka, keberadaan APK tak banyak mendongkrak elektoral atau tingkat keterpilihan.

Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK

"Padahal, biaya yang saya keluarkan untuk APK sangat besar," ucap salah satu caleg DPRD Jatim dapil 13 (Gresik dan Lamongan) kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (3/2/2024).

Caleg itu mengaku telah mencetak ribuan APK baik berupa banner, baliho, dan jenis lainnya untuk mengampanyekan diri pada masyarakat pemilih.

APK itu sebagian besar sudah dipasang di tepi jalan protokol kabupaten dan titik-titik desa sejak musim kampanye 28 November 2023. Nyatanya, APK tak banyak berpengaruh terhadap potensi raihan suara.

Baca Juga: Pasca-Pilkada 2024, PDIP Gresik Solidkan Barisan dengan Konsolidasi Politik

"Akhirnya kami memilih tak menyebarkan APK yang telah dicetak dengan menghabiskan uang ratusan juta. APK yang belum disebar, saya tumpuk saja di rumah dan posko," tuturnya.

Menurutnya, saat ini masyarakat lebih suka didatangi dan dimobilisasi oleh caleg langsung maupun tim dan relawan. Namun dengan dijanjikan sejumlah imbalan.

"Makanya, biaya yang tengah saya siapkan saat ini saya konsenkan untuk penggalangan pemilih saja. Biaya pembuatan APK saya alihkan," pungkasnya.

Baca Juga: Usulan Pemecatan Bagus dan Medy dari Pengurus DPC PDIP Gresik Belum Turun hingga Pilkada Usai

Sekretaris DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Gresik, Noto Utomo, menyampaikan caleg harus jeli dalam menggaet dukungan massa.

"Kalau nggak jeli, biaya yang dikeluarkan tak sebanding dengan suara yang didapatkan," kata Noto.

Menurutnya, pemasangan APK masih diperlukan untuk mempromosikan caleg, terlebih caleg pendatang baru.

Baca Juga: Kotak Kosong Unggul Telak di Sejumlah TPS di Gresik, Sore Hari Alif Klaim Menang 60 Persen

"Juga yang tak kalah penting, menggalang dukungan massa pemilih dan menjaganya hingga coblosan," tutur Ketua Fraksi PDIP DPRD Gresik ini.

Noto tidak menampik di Kabupaten Gresik banyak yang menghentikan pemasangan APK karena dianggap kurang efektif mendongkrak elektoral.

"Saya kira semua caleg turun ke masyarakat dan mengevaluasi hasil elektoral, sehingga mereka harus melakukan skenario baru untuk mendongkrak elektoral. Jika ada caleg yang menganggap pemasangan APK tak efektif dongkrak elektoral, itu sah-saja saja," pungkas caleg DPRD Gresik dari dapil Gresik 9 (Manyar dan Bungah) ini. (hud/ns)

Baca Juga: H-1 Pilkada Gresik: PDIP Optimis Yani-Alif Menang 85 Persen, Pendukung Kotak Kosong Terus Bergerak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO