SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto, mendapat dukungan moral dari 4 partai pengusung sebagai kepala daerah setelah Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayah purnatugas.
Adapun sejumlah partai dimaksud yakni, PAN, Demokrat, PDIP, dan PPP. Mereka sepakat menandatangani petisi dukungan kepada Rudi Arifiyanto, tidak melakukan penekanan terhadap Pj Kepala Desa Ragung, Irham Nudayanto, untuk mundur dari jabatan.
Baca Juga: Gabungan LSM Sampang Pertanyakan Hasil Audit Dana Desa 2020-2024 ke Inspektorat
Para pengurus partai itu secara terang-terangan menandatangani petisi dukungan saat ribuan masyarakat dari Jaringan Komando Merah Putih melakukan aksi bela Pj Bupati Sampang, Rabu (7/2/2024).
"Dukungan ini tentu bukan dari para pengurus partai saja, melainkan ribuan masyarakat Sampang juga mendukung," kata Sukardi selaku koordinator lapangan.
Baca Juga: Proyek Irigasi P3-TGAI Desa Bringin Sampang Masuk Tahap Pengerjaan, Diduga Tak Sesuai Perencanaan
Ia mengatakan, Pj Kepala Desa Ragung telah mengeluarkan pernyataan fitnah dan hoax. Sebab, pernyataan yang disampaikan tidak didasari dengan bukti.
Sedangkan pernyataan Pj Ragung telah membuat kegaduhan di Sampang saat pesta demokrasi tahun ini. Kardi beranggapan, kegaduhan ini sengaja diciptakan oleh kelompok atau pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Masyarakat tidak ingin program pembangunan di kabupaten Sampang menjadi terhambat hanya karena kegaduhan yang sengaja diciptakan ini," ujarnya.
Baca Juga: Polda Jatim Kembali Periksa 12 Saksi Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lapen Sampang
Masyarakat berharap, Pj Bupati Sampang tidak takut dengan intervensi dari pihak manapun. Oleh karena itu, lanjut Kardi, masyarakat akan selalu siap berada di garda terdepan untuk membela dan memberikan dukungan.
"Kami masyarakat Sampang siap mendukung penuh kepimpinan Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto dalam menjalankan roda pemerintahan," tuturnya.
Sementara itu, ketua pelaksana aksi, Wafi Anas, mengatakan bahwa demo dilakukan untuk menyuarakan tuntutan secara damai. Menurut dia, kondisi birokrasi di Sampang beberapa hari terakhir menjadi gaduh karena ulah oknum ASN.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan oleh Eks Kades di Sampang Naik ke Penyidikan
"Kami merasa perlu merespons kegaduhan yang terjadi akhir-akhir ini di Sampang yang dilakukan oleh oknum ASN. Ini telah mengganggu kinerja Pj Bupati Sampang dalam menjalankan tugas pemerintahan," paparnya.
Anas menegaskan, mereka menuntut tanggapan dari pihak kepolisian terkait dengan kejadian tersebut. Mereka ingin memastikan agar kondisi politik di Sampang tetap kondusif menjelang Pemilu 2024.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Dana Kompensasi Pileg 2019 PPP Sampang Dihentikan Polisi, Mengapa?
"Masyarakat ingin Pemilu 2024 ini damai dan tidak ada kegaduhan. Mayarakat juga menuntut polisi segera menangkap oknum ASN itu," pungkasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News