KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pembibitan anggrek di Desa Junrejo, Kota Batu, telah menjadi fenomena yang menarik minat masyarakat setempat. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah petani anggrek di sana terus bertambah, lebih dari 10 orang pengusaha anggrek di Dusun Jeding saja yang kini mengembangkan budidaya pembibitan anggrek.
Mereka menyadari bahwa meskipun lahan yang mereka miliki terbatas, potensi omzet yang bisa dihasilkan mencapai jutaan rupiah. Pemilik Hasanudin Orchids Nursery and Laboratory, Mastur, menyatakan nilai budidaya pembibitan anggrek ini mencapai jutaan rupiah meski dilakukan dalam lahan yang terbatas.
Baca Juga: DPUR Sampang Bangun Akses Jalan Poros Palenggiyan - Karang Gayam
"Kami telah mengembangkan pembibitan anggrek ini sejak 10 tahun lalu. Alhamdulillah, usaha ini berkembang dengan baik dan memberikan sumbangan besar bagi perekonomian lokal. Banyak warga sekitar yang turut terinspirasi dan ikut serta dalam budidaya anggrek ini," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (20/2/2023).
Ia mengaku memiliki lahan seluas 200 meter persegi untuk pembibitan anggrek, dan pada tahun lalu kapasitas produksi mencapai Rp2,5 miliar.
"Dengan lahan sebesar 200 meter persegi, kami dapat menampung hingga 50 ribu botol. Jika setiap botol anggrek dihargai Rp 50 ribu, maka potensi omzet yang bisa dihasilkan sangatlah besar," paparnya
Baca Juga: Hadiri HDI di Jatim, Penasihat DWP Kemensos RI Soroti Peluang Kerja Bagi Penyandang Disabilitas
Peningkatan minat terhadap pembibitan anggrek di Desa Junrejo tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat. Banyak warga yang kini dapat bekerja di sektor ini setiap hari, memberikan kontribusi positif terhadap pengentasan pengangguran dan peningkatan taraf hidup.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa budidaya anggrek juga menghadapi berbagai tantangan. Perawatan anggrek yang membutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus serta fluktuasi harga pasar merupakan beberapa di antaranya. Meskipun demikian, para petani anggrek di Desa Junrejo tetap optimis dan terus berupaya meningkatkan kualitas anggrek yang dihasilkan.
Dukungan dari pemerintah daerah juga dianggap sangat penting dalam pengembangan budidaya anggrek ini. Langkah-langkah untuk meningkatkan akses pasar, penyediaan pelatihan dan bantuan teknis, serta promosi terhadap produk anggrek lokal diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan industri anggrek di Desa Junrejo.
Baca Juga: Kerja Sama SIER dan Danareksa: UMKM Indonesia Sampai ke Malaysia
Kesuksesan budidaya anggrek dalam lahan terbatas di Desa Junrejo menjadi bukti nyata bahwa potensi pengembangan sektor pertanian yang dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan tidak terbatas pada skala besar. Bahkan, dengan inovasi dan semangat kewirausahaan, sektor pertanian skala kecil seperti budidaya anggrek pun mampu memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Melihat fakta ini, dapat diharapkan bahwa para petani anggrek di Desa Junrejo akan terus menginspirasi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam pengembangan budidaya anggrek, serta menjadi contoh bagi pemuda-pemuda di daerah pedesaan untuk melihat peluang bisnis yang ada di sektor pertanian. Dengan demikian, bukan tidak mungkin bahwa Desa Junrejo dapat menjadi sentra budidaya anggrek yang dikenal luas hingga ke tingkat nasional maupun internasional.
Kisah sukses pembibitan anggrek dalam lahan kecil di Desa Junrejo menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa potensi bisnis dan pengembangan ekonomi tidak selalu bergantung pada skala besar. Dengan usaha, kecerdasan, dan semangat pantang menyerah, kita mampu menghasilkan kontribusi nyata bagi kemajuan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, bahkan dalam skala yang mungkin dianggap kecil. (adi/mar)
Baca Juga: Bupati Kediri Dirikan Rumah Kemasan untuk Pelaku UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News