SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto, membeberkan penyebab ledakan di Mako Brimob Surabaya, Senin (4/3/2024). Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pengecekan selama 2 jam.
“Selama pemantauan yang kita lakukan terhadap lokasi atau bangunan yang meledak, di dalam bangunan itu tersimpan bahan baku peledak dan sisa-sisa hasil pengamanan peledak,” ujarnya kepada awak media.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Adapun bahan baku yang dimaksud ialah bondet (bom ikan) yang diamankan dari beberapa tempat, asam sulfat, dan lain-lain yang meledak dalam tempat berukuran 2x3 meter itu. Imam memastikan tidak ada korban jiwa saat insiden yang menghasilkan dentuman dahsyat 3 kali beruntun ini.
“Tidak ada korban jiwa namun korban terluka diketahui ada 10 orang serta kerugian meterial berupa mobil,” tuturnya.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Saat ledakan terjadi, terdapat 15 anggota penjinak bom yang tengah berada di halaman luar untuk melalukan latihan. Letaknya berdekatan dengan bangunan penyimpanan bahan baku peledak.
“Saat bangunan penyimpanan bahan baku meledak, terdapat 15 anggota latihan olah TKP disamping bangunan. 10 orang luka ringan akibat terkena percikan kaca dari ruangan penyimpanan bahan baku. 10 anggota luka telah dilakukan perawatan dan 5 anggota tidak megalami luka,” urai Imam.
Ia mengakui, tempat untuk menyimpan bahan peledak tidak layak karena merupakan bangunan lama. Dipastikan, Labfor Polda Jatim bakal melakukan pemeriksaan dan pengkajial ulang terkait tempat penyimpanan bahan peledak.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
“Memang, bangunan yang dipergunakan untuk penyimpanan kurang layak, karena suhu yang terdapat sana agak panas, dan dugaan meledaknya bahan peledak itu karena suhu yang panas. Selain itu, bangunan yang digunakan itu merupakan bangunan lama sejak tahun 1950-an,” katanya.
“Karena hari ini terjadi iklim Hujan, para petugas Labfor masih belum melalukan pemeriksaan secara mendalam. Nantinya akan melakukan penilaian apakah gudang penyimpanan tetap di tempat yang sama namun direnovasi, atau dipindahkan ke tempat yang jauh dari permukiman? Akan kita lakukan pengkajian,” pungkasnya. (rus/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News