Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan

Gandeng UI, Pesantren Algebra Bogor Optimistis Cetak Saintis dan Pemimpin Masa Depan Prof. Dede Djuhana, Ph.D (kiri) dan KH Khariri Makmun (kanan). Foto: bangsaonline

BOGOR, BANGSAONLINE.com - Di tengah kesucian bulan Ramadhan 1445, , Ciawi, Bogor, melakukan penandatangan kerja sama pengembangan dan peguasaan iptek dengan (UI) Depok, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024).

“Ini merupakan momen penting bagi perjalanan . Pesantren yang bertaraf internasional ini melakukan MoU kerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Depok, Jawa Barat,” kata , Dewan Masyayikh dan Pengasuh Pesantren Mewakili Algebra kepada BANGSAONLINE, Sabtu (16/3/2024).

Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional

Penandatangan dilaksanakan di gedung Laboratorium Riset Multidisiplin Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam .

Dalam penandatangan tersebut, Kiai Khariri Makmun mewakili , sedang dari pihak UI diwakili Eko Waludi, Kepala (LST), mewakili FMIPA UI.

“Diharapakan dari kerja sama, akan mampu mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan mencetak saintis muda dari kalangan pesantren di bawah bimbingan langsung dari ilmuwan ,” kata Kiai Khariri Makmun.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Siswa, Khofifah Dorong Inovasi Digital di Perpustakaan

( dan Eko Waludi usai penandatanganan MoU kerja sama. Foto: bangsaonline)

Menurut dia, salah satu di antara tujuan penandatanganan ini adalah pengembangan dan penguasaan bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam.

“Karena sesuai namanya, pesantren "Algebra" identik dengan Aljabar yang merupakan salah satu bentuk cabang ilmu dari matematika yang pembahasannya menyasar mengenai suatu penyederhanaan dan pemecahan masalah dengan memakai simbol pengganti. Berupa konstanta dan variabel, karena ilmu ini bisa dikatakan sebagai salah satu cabang ilmu matematika dengan di dalamnya memiliki teori bilangan, geometri dan teori aljabar dalam sebuah penelitian,” jelas Kiai Khariri Makmun.

Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo

Menurut dia, dengan membawa nama besar Aljabar, maka pesantren Algebra sudah sangat tepat untuk melakukan pengembangan sains dari para akademisi dan pakar iptek .

“Dengan semakian pesatnya perkembangan tekonologi dan khususnya AI, kemajuan dunia yang akan datang sangat dipegaruhi oleh matematika. Karena itu matematika harus dikuasai oleh generasi muda, termasuk para santri, sehingga ilmu ini dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara digital,” ujarnya.

(Para santri saat berkunjung ke UI. Foto: bangsaonline)

Baca Juga: Khofifah Ajak Guru Jatim Bangun Generasi Cinta Damai dengan Ciptakan Suasana Harmoni di Sekolah

Ia berharap, dengan penandatanganan ini mendapatkan fasilitas praktikum pembelajaran dan laboratorium di UI.

“Siswa dan santri Algebra akan menikmati layanan dan kelengkapan fasilitas laboratorium di universitas nomor wahid di Indonesia. Santri dan siswa Algebra juga akan mendapat bimbingan khusus bidang matematika dan sains dari pengajar UI serta bimbingan belajar dari Mahasiswa FMIPA UI dengan pendekatan yang menyenangkan,” katanya lagi.

Sementara Prof. Dede Djuhana, Dekan FMIPA UI, menyampaikan kegembiraanya atas kehadiran para pimpinan dan Dewan Masyayikh Algebra KH. Khariri KH. Agus Mulyana dan Joddy Fadillah bersama para guru pembina di gedung Lab Riset Multidisiplin FMIPA UI.

Baca Juga: Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah

Prof Djuhana menegaskan bahwa tugas perguruan tinggi itu ada tiga fungsi (Tridarma Pendidikan Tinggi). Pertama, tugas , kedua, penelitian, dan ketiga, pengabdian masyarakat.

“Kerja sama Algebra dengan UI ini termasuk implementasi dari perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat.,” katanya saat menyampaikan sambutan.

Selain penandatanganan MoU, para santri Algebra juga memanfaatkan kunjungan ke FMIPA UI untuk praktik pembelajaran pengolahan sampah menjadi energi.

Baca Juga: Orang Pintar Tak Lagi Jadi Idola, Akibat Gaji Dosen Kecil? Guru Ngaji Aja Rp 30 Juta di Brunei

Diharapkan dari kerja sama ini akan menjadi pesantren yang unggul dalam bidang pengetahuan, penelitian, dan pengembangan bidang sains terapan. (AF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO