KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Tanah gerak di Dusun Baru Rt 01/RW 10, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Sabtu (17/3/2024) mendapat perhatian serius dari Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Secara khusus, ia meninjau lokasi bersama kepala OPD terkait, Senin (18/3/2024).
Pj Wali Kota Batu datang langsung ke lokasi untuk melihat dari dekat kondisi SD/SMP satu atap Gunungsari, dan segera mengambil langkah teknis sebagai antisipasi tindak lanjut bencana ini.
Baca Juga: Tata Kelola Kearsipan 10 OPD Pemkot Batu Raih Predikat Sangat Memuaskan
"Posisi sekolah satu atap yang sangat rawan dan juga akan berdampak terhadap keselamatan siswa murid apabila dibiarkan tetap bersekolah disana," ujarnya.
Disebutkan, Pemkot Batu akan segera mencarikan solusi agar bisa mendapatkan tempat relokasi yang tidak jauh dari Dusun Brau, Gunungsari.
Baca Juga: Tinjau Progres Pembangunan Gudang Aset, Pj Wali Kota Batu Targetkan Rampung Akhir 2024
"Kami akan mencarikan solusi bersama camat dan kades agar bisa mendapatkan tanah yang tidak jauh dari sekolah yang lebih aman sehingga bisa kita bangun sekolah baru," tuturnya.
Aries berharap, masyarakat memahami risiko tinggi yang ditimbulkan apabila anak-anak tetap bertahan disekolah satu atap.
"Kita berharap para orang tua dan masyarakat memahami resiko yang ditimbulkan apabila anak-anaknya tetap bertahan disekolah satu atap tersebut," katanya.
Baca Juga: Maraknya Pohon Tumbang di Kota Batu Jadi Atensi Serius DPRD Setempat
Demikian juga 10 rumah warga yang ikut terdampak harus ada solusi terbaik agar warga mendapatkan tanah relokasi yang aman dan tidak membahayakan hidup mereka yang nantinya bisa difasilitasi pemerintah.
"Kejadian ini hampir tiap tahun maka harus menjadi perhatian kita bersama. Semakin cepat semakin baik, 10 rumah juga akan dikaji secara utuh seperti apa. Kalau berdampak terhadap lingkungan kita akan relokasi pelayanan dasar seperti sekolah terlebih dahulu yang paling utama," urai Aries.
Sementara itu, Ahli Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putera Agung, membeberkan hasil analisanya terhadap kondisi Dusun Brau berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan timnya beberapa waktu lalu. Dari hasil tersebut ditemukan aquifer yang besar di bawah lapisan tanah yang ada di Dusun Brau.
Baca Juga: Juarai Turnamen Gateball, Pj Wali Kota Batu Serahkan Bantuan Peralatan ke Tim SMAN 2
Untuk itulah, Putera Agung merekomendasikan untuk merelokasi sebagian wilayah yang berada di zona yang sudah dipetakan sesuai dengan kerawanannya.
"Kami mengukur tekanan air pori dibawah dan ada aquifer yang besar, jika tidak didukung dengan kondisi tanah dan kami merekomendasikan untuk mereduksi dengan relokasi dan mengembalikan fungsi alamnya dengan menanam tanaman keras, seperti cemara dan pinus sebagai daerah resapan," katanya.
BPBD Kota Batu telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan relokasi area dan bangunan terdampak. Saat ini, pihaknya bersama warga sudah melakukan penutupan jalan aspal yang retak dengan menggunakan cor.
Baca Juga: Kota Batu Raih Penghargaan IGA 2024 Kategori Kota Terinovatif untuk Pertama Kalinya
“Untuk tindak lanjut, BPBD mendorong adanya alih fungsi kawasan rawan tanah gerak agar segera mendapat tindak lanjut. Pasalnya, dari hasil kajian PVMBG, BPBD Provinsi dan Geologi UB yang telah dilakukan sejak terjadi tanah gerak beberapa tahun lalu, kawasan tersebut memang tidak direkomendasikan untuk ditempati karena kondisi tanah yang labil,” kata Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Sementara itu, Kepala Desa Gunungsari, Andi Susilo, merespons positif rencana Pemkot Batu untuk merelokasi sekolah satu atap demi keselamatan siswa dan guru. Pihaknya juga siap bekerja sama dengan Pemkot Batu dalam mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan rencana relokasi tersebut. (asa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News