KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menghadiri acara dialog "Membangun Komitmen Bersama Menuju Provinsi Jawa Timur 100 Persen Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) Tahun 2024" di Ruang Hayam Wuruk, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis (28/4/2024).
Dialog tersebut dirangkai dengan penandatanganan komitmen bersama percepatan penuntasan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) oleh Pj Gubernur Jawa Timur dan wali kota/bupati di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur lainnya.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Dalam kesempatan itu, Mas Adi -sapaan Adi Wibowo- Pemkot Pasuruan telah memberikan bantuan pembangunan sanitasi kepada masyarakat sebagai upaya mewujudkan stop BAB sembarangan.
Tujuannya, untuk mengubah kebiasaan buang air besar sembarangan, sehingga kawasan open defection free (ODF) bisa lebih cepat terealisasi.
"Tentu, ini menjadi semangat kita semua untuk menyelesaikan permasalahan SBS. Di Kota Pasuruan, dari total 34 kelurahan, sudah ada 32 kelurahan yang sudah mendapat bantuan sanitasi," ucap Mas Adi.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
Tahun ini, Pemkot Pasuruan telah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan septic tank individu dan sambungan rumah (SR). Pasalnya, ketersediaan jamban menjadi salah satu indikator kesukseskan percepatan SBS.
"Mengingat, permasalahan SBS ini sangat penting sebab dapat berdampak pada kesehatan masyarakat salah satunya stunting," kata Adi.
Untuk itu, dalam hal ini ia menekankan pentingnya mensosialisasikan dan membangun kesepahaman bersama terkait stop BAB sembarangan dan lebih aktif melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat.
Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD
"Pendekatan kepada masyarakat tentang SBS ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga target 100% bebas SBS di tahun 2024 dapat terwujud," ujarnya.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono meminta komitmen dari delapan kabupaten/lota yang masih membutuhkan percepatan agar bisa mencapai target 100% SBS di tahun 2024.
"Penuntasan permasalahan SBS ini menjadi prioritas yang penting, dengan harapan target 100% di tahun 2024 mampu kita wujudkan," ujarnya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Berkaitan dengan hal itu, Adhy menegaskan bahwa mewujudkan SBS tidak cukup hanya dengan menyediakan infrastruktur semata. Namun juga harus diikuti dengan perubahan perilaku masyarakat yang nyatanya masih menjadi kebiasaan dikarenakan kultur.
"Oleh karena itu, ini bukan hanya persoalan di ranah dinas kesehatan dan dinas PRKPCK saja, namun masuk juga ke ranah dinas sosial maupun dinas pemberdayaan masyarakat desa. Jadi diperlukan kolaborasi dan sinergitas termasuk dengan seluruh stakeholder guna percepatan SBS 100%," pungkasnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan dialog yang turut diikuti oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Direktur Penyehatan Lingkungan Ditjen P2P Kementrian Kesehatan, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementrian PUPR, Direktur SUPD II Bina Bangda Kemendagri, dan Kepala Perwakilan Unicef Jawa Timur.
Baca Juga: Diskominfotik Kota Pasuruan Gandeng USAID IUWASH Tangguh Sosialisasikan E-Sambat dan SP4N Lapor
Tampak hadir bersama Wakil Wali Kota Pasuruan, Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Perwakilan Dinas Perkim Kota Pasuruan, Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Dinas Bappelitbangda Kota Pasuruan, dan BPR Kota Pasuruan. (par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News