Mengapa Masih Lapar Setelah Banyak Makan? Ini Penjelasan Ahli

Mengapa Masih Lapar Setelah Banyak Makan? Ini Penjelasan Ahli Mengapa Masih Lapar Setelah Banyak Makan? Ini Penjelasan Ahli. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebagian orang merasa masih , hal tersebut dapat membuat perut merasa tidak nyaman.

Penelitian baru mengungkapkan bahwa dorongan untuk makan bahkan ketika seseorang tidak lapar bisa dipicu oleh bagian tertentu dari otak, jadi bukan oleh rasa lapar yang biasanya muncul di perut.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 26 November 2024

Hasil studi yang dilakukan pada tikus oleh tim peneliti yang dipimpin oleh peneliti dari California University, Los Angeles (UCLA), kelompok sel tertentu terbukti mendorong perilaku ngemil. Sel-sel itu berada di bagian otak yang dikaitkan dengan respon panik.

Avishek Adhikari yang merupakan ahli saraf dari UCLA, wilayah yang mereka pelajari disebut periaqueductal grey (PAG) yang berada di batang otak dan sangat tua dalam sejarah evolusi.

Ketika sel PAG spesifik sengajak diaktifkan pada tikus yang sudah makan, mereka mulai berburu makanan, baik makanan hidup dan khususnya makanan berlemak yang dihitung sebagai mangsa.

Baca Juga: Bolehkah Mengonsumsi Air Kunyit Setiap Hari? Simak Penjelasannya

Hewan-hewan tersebut sangat bertekad ketika neuron PAG spesifik diaktifkan, sehingga mereka mengalami sengatan listrik kecil untuk mencari dan mendapatkan makanan.

Rangsangan yang diberikan juga menyebabkan tikus menjadi lebih berani, mengejar bola pingpong dan lebih menjelajahi kandangnya. Apabila sinyal dari neuron otak yang sama ditolak, perilaku itu menjadi terbalik.

Hasilnya menunjukkan bahwa perilaku tersebut lebih terkait dengan keinginan dibandingkan adanya rasa lapar. Menurut Adhikari, rasa lapar itu tidak menyenangkan, artinya tikus biasanya menghindari rasa lapar sebisa mungkin. Namun, mereka mencari aktivasi sel-sel itu yang menunjukkan bahwa sirkuit tersebut tidak menyebabkan kelaparan.

Baca Juga: Apakah Jus Tomat Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah? Ini Faktanya

Sebaliknya, para peneliti berpikir bahwa sirkuit itu menyebabkan rasa ingin mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan bermanfaat. Sel-sel itu dapat menyebabkan tikus makan lebih banyak makanan berkalori tinggi bahkan tanpa adanya rasa lapar.

(ans)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO