SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Nama Khofifah Indar Parawansa semakin menguat dalam kontestasi pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan digelar pada November mendatang.
Berdasarkan rilis survei terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), Rabu (27/3/2024), Khofifah menjadi nama terkuat sebagai calon Gubernur Jatim dari segi top of mind masyarakat, elektabilitas, popularitas maupun kesukaan warga.
Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses
Dalam survei ARCI kategori top of mind untuk calon gubernur Jatim 2024, Khofifah berada di peringkat tertinggi dengan angka 39,2 persen. Ia jauh unggul dibandingkan nama-nama yang lain seperti Emil Elestianto Dardak serta Anwar Sadad yang berada di urutan kedua dan ketiga.
Untuk kategori elektabilitas, ARCI melakukan 2 jenis simulasi, pertama simulasi dengan 6 nama tertutup yang mana elektabilitas Khofifah menjadi yang terkuat yakni 41,5 persen. Begitu juga dalam simulasi tiga nama tertutup, elektabilitas Khofifah masih menjadi yang terkuat dengan angka 47,2 persen.
Pun begitu untuk kategori popularitas. Untuk survei nama yang digadang menjadi Cagub Jatim 2024, Khofifah menduduki posisi tertinggi yakni 98,7 persen, disusul Cak Imin 98,6 persen, Emil Dardak 91,6 persen, Risma 78,5 persen, Anwar Sadad 76,9 persen, Sarmuji 71,5 persen, dan Ahmad Fauzi 57,7 persen.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Sedangkan untuk kategori kesukaan, Khofifah lagi-lagi tertinggi di angka 76,5 persen disusul Emil Dardak 71,2 persen, Anwar Sadad 53,8 persen, Risma 51,2 persen, Sarmuji 45,2 persen, Cak Imin 41,7 persen, dan Fauzi 41,7 persen.
Menanggapi hasil survei ini, Khofifah berterima kasih kepada seluruh warga Jatim. Pasalnya hasil survei ini dianggapnya sebagai cerminan bagaimana masyarakat mengapresiasi kinerja dan juga Bhakti yang dilakukan Khofifah selama 5 tahun memimpin Jatim pada 2019-2024.
"Tentunya kami menyampaikan terima kasih pada seluruh warga Jatim yang menjadikan kami sebagai top of mind maupun yang tertinggi untuk survei elektabilitas maupun popularitas dan juga kesukaan," kata Khofifah, Senin (1/4/2024).
Baca Juga: Dicurhati Pedagang Pasar Purwosari Makin Sepi Pembeli, Begini Solusi dari Khofifah
"Namun ini tidak akan menjadikan kami besar kepala melainkan menjadi motivasi kami untuk semakin memacu semangat melanjutkan pembangunan Jawa Timur," imbuh Khofifah.
Pihaknya pun kembali menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Jatim Cettar jilid dua. Dikatakannya, ada banyak hal yang masih harus diselesaikan dan dilanjutkan untuk memajukan dan menyejahterakan warga masyatakat Jawa Timur.
Karena menurutnya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan memang tidak cukup jika dilakukan dalam waktu lima tahun . Sehingga pihaknya semakin mantap untuk melanjutkan perjuangan dan maju kembali dalam kontestasi Pilgub Jatim 2024.
Baca Juga: Apel Bersama Ratusan Kiai dan Tokoh NU: Indah-Yudha dan Khofifah-Emil Wajib Menang
"Insya Allah kami siap untuk melanjutkan Jatim Cettar jilid-2. Masih banyak cita cita yang kita ingin wujudkan untuk masyarakat Jatim yang semakin maju dan sejahtera," katanya.
Sebagaimana diketahui, Khofifah saat ini juga sudah mengantongi surat rekomendasi dari empat partai politik. Yaitu PAN, Partai Gerindra, Partai Golkar dan juga Partai Demokrat.
Selain itu dukungan dari basis relawan juga semakin menguat. Seperti DHD '45, dukungan dari kalangan buruh, dukungan relawan lintas profesi di tapal kuda, hingga dukungan jaringan kiai santri Jawa Timur. Hal ini diyakini menjadi modal kuat Khofifah untuk kembali memenangkan Pilgub Jatim di tahun 2024.
Baca Juga: Ke Pasar Jumat Legi, Khofifah Naik Delman Borong Jajanan Mochi hinggal Cenil Kreasi Warga Lokal
"Bismillah yang jelas kami akan berjuang kembali di Pilgub 2024. Kami mohon doa dan restu pada seluruh warga Jatim," pungkasnya.
Diketahui, survei ARCI dilakukan pada 15 sampai 23 Maret 2024 dengan jumlah 1.200 responden, dan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, di mana 25 persen kuesioner dilakukan quality control. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News