SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkan Surabaya East Ring Road (SERR), sebagai pengganti tol tengah kota di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, hal ini dilakukan karena mengacu kajian lalu lintas dan pengadaan lahan.
Baca Juga: Protes Penertiban Bangunan Liar, Ormas Geruduk Kantor Kecamatan dan Tuding Camat Asemrowo Selingkuh
Menurutnya, proyek tol tengah kota lebih berdampak munculnya kemacetan.
"Melihat faktor analisis dampak lingkungan, sesuai kajian kami, gerbang tol menimbulkan dampak lalu lintas dan tol tengah juga melintasi banyak kawasan padat," katanya.
Penggantian proyek fasilitas tersebut, dikarenakan faktor biaya. Sebab, pembangunan SERR lebih kecil daripada tol tengah kota.
Baca Juga: Dituduh Sembunyikan Wanita, Camat Asemrowo Laporkan Ormas ke Ditressiber Polda Jatim
Selain itu, pembangunan SERR lebih banyak melintasi lahan aset milik Pemkot Surabaya.
Penggantian proyek pembangunan ini, sudah diajukan ke pemerintah pusat dan diharapkan SERR bisa masuk ke dalam RTRW sebagai alternatif tol tengah.
"Semoga bisa diganti dengan SERR," ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Surabaya ini.
Baca Juga: Geger Penemuan Jenazah Bayi Tersangkut Eceng Gondok di Pintu Air Jagir
Irvan mengatakan, rencana pembangunan proyek SERR ini, akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Jalur proyek SERR, lanjutnya, membentang dari kawasan Kedung Cowek hingga Gunung Anyar, sehingga melintasi kawasan mangrove.
Konsep ini menggunakan model Elevated atau jalan layang untuk mencegah munculnya dampak di kawasan hijau.
Baca Juga: Camat Asemrowo Viral Digerebek Warga, Kepergok Sembunyikan Wanita di Bawah Kolong Meja
"Di bawah tetap kawasan hijau, makanya pembangunan SERR harus elevated," ucap dia.
SERR juga menjadi jalur penghubung antara Bandara Internasional Juanda yang masuk di wilayah SIdoarjo, dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Keberadaan SERR, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus mobilisasi masyarakat, baik dari dalam maupun ke luar Surabaya.
Baca Juga: APBD Rp11 Triliun Dirasa Tak Cukup untuk Pembangunan, Pemkot Surabaya Rencana Utang Sampai Segini
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pembebasan lahan untuk proyek SERR masih menunggu selesainya, penentuan jalur proyek dan disetujuinya oleh pemerintah pusat.
"SERR sudah kami sampaikan kepada pemerintah pusat, kami lagi tentukan jalurnya," kata Eri. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News