KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab dipanggil Mas Dhito, bersama Wakilnya Dewi Mariya Ulfa menghadiri acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi 1946 Saka, di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Jumat (3/5/2024).
Dalam acara yang dihadiri ratusan umat Hindu itu, Mas Dhito menerima dua keluhan dari Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, Murtaji.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
Ia menyampaikan, setiap kegiatan yang digelar oleh PHDI, selalu identik dengan menggunakan peralatan gamelan. Namun, gamelan yang dimiliki oleh PHDI saat ini kurang lengkap.
"Setiap event kami menggunakan gamelan, namun kita baru memiliki separo gamelan. Harapan kami umat Hindu kalau melakukan kegiatan gamelan sudah lengkap, mudah mudahan mas bupati bisa membantu," ungkapnya.
Terlepas dari permohonan bantuan peralatan gamelan itu, Murtaji mengapresiasi kepada Mas Dhito, yang selama ini banyak memfasilitasi kegiatan yang diadakan PHDI Kediri, termasuk perhatiannya terhadap guru-guru agama Hindu.
Baca Juga: Kampanye di Kunjang Kediri, Cabup Dhito Bakal Perjuangkan Pembangunan SMA Negeri
Selain itu, keluhan juga disampaikan oleh umat Hindu tentang keterbatasan bangunan untuk sarana prasarana belajar pendidikan PAUD. Pasalnya, tempat belajar PAUD yang berada di Desa Sekaran, Kecamatan Kayen Kidul, selama empat tahun ini
Pasalnya sekolah PAUD yang berlokasi di Desa Sekaran, Kecamatan Kayen Kidul selama empat tahun berdiri masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Pura.
Mendapat keluhan itu, putra Mensekab Pramono Anung itu menyatakan akan memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Minta Petani Lereng Gunung Wilis Hasilkan Komoditas Kopi Berkualitas
"Saya akan cukupi kebutuhan gamelan, maksimal akhir tahun sudah full set gamelannya, yang kedua saya akan bangunkan PAUD di Desa Sekaran," janji Mas Dhito.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada ratusan umat Hindu, bilamana selama tiga tahun dalam kepemimpinannya bersama wakilnya masih banyak kekurangan.
Lebih lanjut, Mas Dhito juga menegaskan, bahwa dirinya bersama Mbak Dewi (sapaan akrab wakilnya) merupakan pemimpin bagi seluruh warga di Kabupaten Kediri, bukan pemimpin agama tertentu.
Baca Juga: Di Hari Sumpah Pemuda 2024, Pemkab Kediri Ungkap Pentingnya IPP
Ia juga berharap, di sisa kepemimpinannya pada periode pertama ini, tetap bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
"Saya dan mbak wakil bupati tahun ini tahun terakhir di periode pertama. Doakan kami tetap diberi kesehatan dan kekuatan untuk bisa melayani panjenengan semua," pungkasnya. (uji/rif).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News