MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya

MSI Simulasikan Pasangan Kandidat Pilkada Sidoarjo 2024, ini Elektabilitasnya PAPARAN: Direktur MSI Nanang Haromain merilis hasil survei kandidat potensial Pilkada Sidoarjo 2024, Selasa (14/5/2024). Foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Lembaga (MSI) merilis hasil survei mengenai elektabilitas para kandidat potensial di 2024.

Survei dilakukan pada tanggal 1-7 Mei 2024, dengan jumlah 800 responden. Survei menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Jadi Pembicara di Radio SS, Mas Iin Tuai Dukungan untuk Majukan Sidoarjo

Survei dilakukan terhadap warga Sidoarjo yang sudah memiliki hak pilih atau sudah menikah dan bukan anggota TNI/Polri, dan terbanyak lulusan SMA sederajat.

Hasilnya, sebagai bakal calon bupati (bacabup) memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 36,2 persen. Disusul (BHS) 27,7 persen, Ahmad Amir Aslichin (Mas Iin) 19,4 persen, Usman 12,1 persen, dan M. Sholeh 1,5 persen.

saat ini menjabat Plt Bupati Sidoarjo. BHS anggota DPR RI terpilih pemilu 2024. Mas Iin merupakan anggota DPRD Jatim. Usman saat ini Ketua DPRD Sidoarjo, dan M Sholeh sosok pengacara.

Baca Juga: Forum Komunikasi Koperasi Wanita Sidoarjo Deklarasi Siap Menangkan Paslon SAE

Sedangkan untuk bakal calon wakil bupati (bacawabup), Mimik Idayana menempati ranking pertama dengan elektabilitas 29,5 persen, disusul Zainal Abidin 21,5 persen.

Selanjutnya Adam Rusydi 17,7 persen, Syaikhul Islam 10,9 persen, Samsul Hadi 8,1 persen, M Sholikhul Umam 2,3 persen, Khalim 1,1 persen, dan Edy Widodo 0,5 persen.

Mimik Idayana adalah anggota DPRD Sidoarjo. Zainal Abidin merupakan Ketua PCNU Sidoarjo. Adam Rusydi Ketua DPD Golkar Sidoarjo.

Baca Juga: Menuju Pilkada Serentak 2024, PKB Sidoarjo Ingatkan Kader soal Instruksi Partai, Menangkan SAE

Sedangkan Syaikul Islam anggota DPR RI yang juga keluarga besar Ponpes Bumi Sholawat. Samsul Hadi menjabat Sekretaris DPC PDIP Sidoarjo.

Sementara M Sholikhul Umam merupakan Wakil Sekretaris DPW PKB Jatim, Khalim mantan anggota DPRD Sidoarjo, dan Edy Widodo pengusaha juga kader PDIP Sidoarjo.

Rilis hasil survei lembaga MSI tersebut digelar pada Selasa (14/5/2024) malam di sebuah kafe di Taman Pinang Indah Sidoarjo. Rilis disertai dengan diskusi yang dihadiri sejumlah pegiat LSM, akademisi dan awak media.

Baca Juga: Pascadebat Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi-Mimik Dihadiahi Batik

Direktur MSI, Nanang Haromain, menyebut tipikal survei sangat dinamis. Bisa berubah dan sangat tergantung pada situasi politik yang terjadi pada saat dilakukan survei.

"Bisa jadi pada bulan Juni, kita melakukan survei, situasi juga berbeda. Artinya hari ini tidak bisa jadi jaminan untuk besok situasi tetap sama," tegas mantan Komisioner KPU Sidoarjo ini.

Selain elektabilitas bacabup dan bacawabup, MSI juga melakukan survei elektabilitas dengan melakukan simulasi pasangan bacabup-bacawabup.

Baca Juga: Paslon SAE Pastikan Rangkul Semua Golongan dalam Penerapan Kebijakan bila Pimpin Sidoarjo

Hasilnya, pasangan -Mimik Idayana elektabilitasnya menduduki peringkat pertama, 40,3 persen. Disusul pasangan BHS-Syaikhul Islam 29,5 persen, Mas Iin-Zainal Abidin 26,8 persen.

Simulasi lainnya, saat BHS berpasangan dengan Mimik Idayana, meraih elektabilitas 37,2 persen, -Sholikhul Umam 30,5 persen, dan Mas Iin-Samsul Hadi 23,1 persen.

Sedangkan simulasi pasangan BHS-Zainal Abidin elektabilitasnya mencapai 35,8 persen, -Usman 31,7 persen, dan Mas Iin-Edy Widodo 17,2 persen.

Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan

Ditegaskan Nanang, pasangan kandidat cabup-cawabup tersebut hanya sebuah simulasi. Karena itu, ia juga tidak bisa memastikan apakah simulasi pasangan tersebut akhirnya menjadi pasangan saat 2024.

Nanang menambahkan, latar belakang survei dilakukan, karena survei perilaku pemilih terhadap pilkada, baik tingkat provinsi maupun Kabupaten Sidoarjo, menjadi krusial. Sebab pemilih adalah basis legitimasi kepemimpinan kepala daerah selama lima tahun.

"Survei juga punya efek timbal balik bagi kandidat kepala daerah yang memerlukan referensi empirik-akademik untuk memantapkan diri dan bagi pemilih yang memerlukan penyaluran kepentingan," pungkas alumni FISIP UGM ini. (sta/rev)

Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO