Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya

Tragedi Sosial, Tak Bisa Belikan iPhone, Seorang Ayah Berlutut Minta Maaf pada Putrinya Ilustrasi

Video yang viral di beberapa platform media khusus di ini memicu diskusi mengenai pola asuh dan perilaku remaja. Meskipun banyak yang menegur gadis tersebut atas hak yang dimilikinya, ada pula yang menyalahkan sang ayah dan mengatakan bahwa ayahnya seharusnya mengajarinya dengan lebih baik.

membawa dampak negatif bagi generasi muda. Mereka begitu terobsesi dengan kenyamanan materi namun mengabaikan kesulitan orang tua. Ini adalah tragedi sosial!” kata salah satu pengguna di Weibo.

"Tentu saja ayah ini menyedihkan, dan tindakannya akan membuat gadis itu semakin memberontak. Dia tidak menunjukkan kesalahan anak itu. Dia melakukan hal buruk dalam mengasuh anak," komentar yang lain.

"Saya merasa sedih untuk keduanya. Anak perempuannya sangat angkuh, tapi sang ayah yang berlutut adalah tidak pantas," kata pengguna lainnya.

Ini memang bagian dari hedonisme dan konsumerisme. Yang kini melanda masyarakat kita. Memiliki iPhone sering kali dipandang sebagai simbol status karena harganya yang premium dan dikaitkan dengan kemewahan.

Citra merek yang kuat, fitur-fitur inovatif, desain yang ramah pengguna, serta pemasaran dan periklanan yang ekstensif adalah alasan lain di balik meluasnya popularitas iPhone. Kegilaan terhadap ponsel begitu besar sehingga orang-orang yang tidak mampu rela bersusah payah membelinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Brasil menemukan bahwa pengguna iPhone berpenghasilan rendah merasa bahwa menggunakan telepon ini membantu mereka merasa lebih diterima di kelompok sosial. IPhone itu membedakan mereka dari masyarakat termiskin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO