Pemimpin Psikopat

Pemimpin Psikopat Ilustrasi. Joker, tokoh fiktif dengan karakteristik psikopat yang berperan sebagai tokoh antagonis dalam serial film dan komik Batman. Foto: Wikipidea

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Semua pemimpin ingin mengakhiri kepemimpinannya dengan baik. Setidaknya, mendapat kesan baik di hati rakyat. Tidak tercela. Apalagi sampai dibully.

Pemimpin seperti itu kita sebut husnul khatimah. Berakhir dengan baik. Tidak suul khatimah. Berakhir dengan buruk.

Karena itu setiap tahun seorang pemimpin harus melakukan refleksi sekaligus koreksi diri. Dalam bahasa agama disebut .

Nah, dari refleksi atau itulah ia akan mendapatkan gambaran atau potret kepemimpinannya secara jernih dan obyektif. Apakah kepemimpinannya sudah on the track, rakyat nyaman, menikmati keadilan, sejahtera dan makmur.

Atau justru sebaliknya. Rakyat tidak nyaman, merasa diperlakukan tidak adil, terintimidasi, kesulitan ekonomi, dan ketidaknyamanan lainnya.

Dengan demikian ia bisa memperbaiki kinerja atau kepemimpinannya. Karena itu, sekali lagi, seorang pemimpin harus selalu melakukan . Terutama satu tahun menjelang mengakhiri kepemimpinannya.

Seburuk-buruknya seorang pemimpin, jika ia normal secara kejiwaan, niscaya tak ingin mewarisi kebijakan negatif yang menyengsarakan rakyat. Itu pasti. Kecuali jika ia seorang . Yang memang anti sosial dan abnormal.

Para ahli mendefinisikan sebagai seorang penderita gangguan kepribadian dengan kecenderungan melanggar norma sosial. Ia suka berbohong dan tidak bisa mengontrol prilakunya.

Yang mengerikan, seorang bukan hanya suka bohong, tapi juga manipulatif, tidak memiliki empati dan penyesalan. Bahkan ia tidak bisa membedakan benar dan salah, cenderung mengabaikan keselamatan dan tanggung jawab. Dus, ia cenderung menghalalkan segara cara.

Jadi, seorang pemimpin , selain tak punya perasaan atau empati juga tak punya rasa malu. Maklum, ia seorang manipulator, anti sosial dan suka berbohong yang tidak mau memikirkan perasaan dan nasib orang lain. Ia hanya memikirkan dirinya dan keluarganya sendiri.

Secara ekstrem pemimpin model ini bisa disebut sebagai pemimpin tipis iman. Kenapa? Karena dalam ajaran Islam rasa malu itu bagian dari iman. Rasulullah SAW bersabda: Al-hayau minal iman. Artinya, malu itu bagian dari iman. Berarti orang yang tak punya malu itu miskin iman. Paling tidak, tipis iman.

Dalam berbagai kajian dunia, termasuk pemimpin . Hitler adalah ketua Partai Nazi kelahiran Austria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945. Ia dijuluki sebagai diktator Jerman Nazi yang membantai jutaan manusia.

Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri Israel yang dikenal bengis dan kejam. Ia melakukan genosida atau pembantaian massal terhadap ratusan ribu rakyat Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

Ia menjabat Perdana Menteri Israel sejak Desember 2022. Sebelumnya ia juga menjabat dari 1996 sampai 1999 dan dari 2009 sampai 2021.

Selain Hitler dan Benyamin adalah . Ia adalah ketua Partai Khmer Merah. Ia menjadi Perdana Menteri Kamboja sejak tahun 1976 hingga 1979.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO