SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tim Sapuangin dari ITS turut bersiap dalam menghadapi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia Pacific and Middle East 2024, menyusul tim mobil hemat lainnya Tim Antasena ITS. Seperti menyiapkan mobil baru untuk berlaga, yakni Sapuangin XI Evo 3 versi terbaru.
Direktur Kemahasiswaan ITS, Imam Abadi, mengapresiasi dan akan terus mendukung salah satu tim mobil hemat energi kebanggaan ITS. Ia berharap agar tim Sapuangin ITS dapat tetap mempertahankan juara pada ajang internasional tersebut.
Baca Juga: Didampingi Kadisdik, Pj Gubernur Jatim Serahkan Penghargaan Milenial Entrepreneur Awards 2024 di ITS
“Semoga, usaha yang telah ditorehkan selama ini mampu membuahkan hasil gemilang yang dapat mengharumkan nama almamater kebanggaan,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Jumat (21/6/2024).
Sementara itu, General Manager Tim Sapuangin ITS, Rayhan Naufal Hafizh, mengatakan bahwa timnya mengikuti 2 kategori kompetisi pada ajang SEM tahun ini, yaitu Off Track dan On Track. Pada kategori Off Track, tim Sapuangin ITS telah mengikuti beberapa subkompetisi, yaitu Data Telemetry, Simulate to Innovate, Carbon Footprint, dan Technical Innovation.
Baca Juga: ITS Raih 4 Penghargaan di KBGI 2024
“Kategori ini lebih merujuk pada inovasi yang akan diimplementasikan untuk mobil yang mau dibawa di lapangan nantinya,” katanya.
Untuk kategori On Track, lanjut Naufal, tim mobil hemat energi tersebut akan membawa mobil Sapuangin XI Evo 3 untuk berlaga di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2-6 Juli mendatang.
Melalui subkompetisi Internal Combustion Engine (ICE) Urban Concept, mobil garapan mahasiswa ITS ini akan beradu dalam hal ketepatan dan kecepatan untuk melintasi sirkuit dengan jumlah pemakaian bahan bakar tertentu.
Baca Juga: Rancang FEED Proyek Geng North, SKK Migas Gandeng ITS dan ITB
Mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS itu menyebutkan, untuk memenangkan kategori tersebut juga dilakukan pengembangan beberapa aspek pada mobil Sapuangin ini. Pengembangan pertama yang dilakukan adalah dengan mengganti komposisi bahan dasar beberapa bagian mobil yang semula berbahan metal menjadi bahan karbon.
“Hal ini dilakukan agar berat mobil dapat lebih ringan, sehingga akselerasinya pun lebih cepat,” ucap mahasiswa angkatan 2020 ini.
Selain itu, dikembangkan pula sistem internal mobil berupa data telemetry. Hal ini bertujuan agar saat di sirkuit balap, tim dapat memantau kecepatan serta penggunaan bahan bakar mobil urban. Adapun pengembangan dari sisi drivetrain atau sistem tenaga penggerak mobil agar mobil urban generasi ke-11 ini mampu melaju dengan maksimal.
Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Asistensi Teknis Penelusuran dan Drafting Paten untuk Inventor
“Berbagai improvisasi ini pun menghasilkan kecepatan rata-rata 38 kilometer per jam dengan konsumsi bahan bakar 500 kilometer per liter,” kata Naufal.
Pembina Teknis Tim Sapuangin ITS, Witantyo, berharap agar mobil dengan ukuran panjang 2,8 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter ini mampu tampil dengan gagah di kompetisi yang akan diselenggarakan selama 5 hari tersebut.
“Semoga tim Sapuangin ITS kembali dapat mempertahankan gelar juara SEM Asia Pacific and Middle East tahun ini,” tuturnya. (msn/mar)
Baca Juga: Kembangkan Dasina untuk Keamanan Laut Natuna, ITS Gandeng Universitas Telkom dan STTAL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News