![Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival](/images/uploads/berita/700/c24aec97b8e54f436fb392df979af151.jpg)
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim menggelar Grassroots Football Festival secara serentak di 4 daerah, yakni Surabaya, Kediri, Madiun, dan Lumajang. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka menggalakkan pembinaan pemain usia dini yang diproyeksikan menjadi pemain handal 15 tahun mendatang.
Di Surabaya, program pembinaan pesepak bola usia 10 hingga 12 tahun ini digelar di Lapangan Brawijaya, Minggu (30/6/2024). Hadir dalam acara tersebut, Sekdakot Surabaya Ikhsan; Sekretaris Umum Asprov PSSI Jatim, Joko Tetuko; dan Komite Pengembangan Usia Muda Asprov PSSI Jatim, Raja Siahaan.
BACA JUGA:
- PSSI Siapkan 12 Unit Mobil Perangkat VAR untuk Liga 1 Musim Depan
- Nobar Timnas U-23, Ketua PSSI Tulungagung Berharap Dukungan untuk Skuad Garuda Terus Mengalir
- Gelar Kongres Biasa, PSSI Tuban Komitmen Benahi Sepak Bola di Bumi Wali
- Menang Dramatis Lawan NZR Malang, Persibo Bojonegoro Melaju ke Final Liga 3 Jatim
Pembukaan ditandai atraksi tari-tarian dan pelepasan puluhan balon ke udara serta pemberian 10 bola kepada masing-masing SSB.
Sekdakot Surabaya mengatakan, menjadi pesepak bola yang sukses tidak dapat dilakukan secara instan dan harus belajar sejak usia dini. Karena itu, dirinya mengapresiasi Asprov PSSI Jatim menggelar Grassroots Football Festival untuk kelompok umur 10 dan 12 tahun.
“Mereka tidak diajarkan untuk tanding, siapa yang menang, bukan. Tapi diajarkan bagaimana kita melatih anak, bukan sekadar permainan atau sekadar tekniknya, tapi juga bagaimana membangun, fondasinya dulu. Bahasanya Asprov PSSI Jatim budi pekertinya dulu,”ujar dia.
Menurut dia, di festival ini para pemain usia dini diajarkan disiplin, jujur, tidak curang, tidak menyakiti teman, dan harus kompak dalam satu tim. “Ini karakter yang harus dibangun dari awal. Karena dengan target PSSI timnas bisa tampil di Piala Dunia 2038, maka anak-anak ini yang harus disiapkan mulai sekarang,”kata Ikhsan.
Lebih jauh, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya ini menyatakan, tahun 2038, adik-adik ini adalah masa depan sepak bola Indonesia. “Ya, 10 tahun lagi kita lihat adik-adik ini menjadi pilar di klub-klub besar Indonesia, dan 15 tahun lagi bisa main di klub-klub elit dunia,” tandas dia.
Sementara Komite Pengembangan Usia Muda Asprov PSSI Jatim, Raja Siahaan menjelaskan, PSSI memiliki visi membangun pemain usia dini yang bakal mengisi skuat Timnas Indonesia untuk sukses lolos ke Piala Dunia pada 2038. Karena itu, dia meminta kepada orang tua pemain harus serius mengikuti kegiatan seperti ini, sehingga anak-anak usia 10 dan 12 tahun bisa menjadi pemain timnas Indonesia.
Dia menegaskan, festival ini merupakan bentuk nyata pembinaan berjenjang dan berkelanjutan yang dicanangkan PSSI.
“Antusiasme SSB-SSB luar biasa mengikuti festival. Sebab ini adalah fondasi dari sepak bola Indonesia ke depannya. Mudah-mudahan saat Indonesia mengikuti Piala Dunia nanti, banyak pemain dari Jatim yang tampil sebagai penggawa Timnas Indonesia,” tegas Raja yang juga Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Jatim.