SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Peristiwa Habib Pasuruan yang merendahkan putra pendiri NU, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA yang dimuat BANGSAONLINE edisi 23 Juni 2024 ternyata viral. Bahkan berita berjudul Putra Pendiri NU Direndahkan Habib Pasuruan di Depan Umum itu dibahas di berbagai kanal YouTube.
Yang menarik, ternyata warga Pasuruan tidak membela si Habib. Mereka justru merasa malu di wilayahnya ada seorang Habib merendahkan putra pendiri NU.
Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029
“Saya orang PASURUAN. Malu sama sikap pak toupik. Dia semakin ketahuan nasabnya akan kebongkar. Tetep nderek kyai,” tulis @lukmankhakim2997.
Sebaliknya, mereka membela Kiai Asep Saifuddin Chalim.
“Kyai Asep akan semakin bersinar dan akan tambah berwibawa....Salam hurmat utk Romo Kyai Saifuddin,” kata @kustarimustofa745.
Baca Juga: Polres Probolinggo Kota Selidiki Kasus Pencurian di TK Ananda II
“Hati ini terasa menangis, melihat ulama pribumi di rendahkan, di mana PBNU,” tulis @Sumardi2023-mp2xs.
“Doktrin habib.....1 habib bodoh lebih mulia daripada 70 kyai alim......ini bukti habib lebih berkuasa.....habib berani merendahkan kyai kyai kita.....,” tulis @naryosunaryo6642.
“Mufti Yaman baru saja mengeluarkan fatwa membatalkan nasab ba Alwi... Kami berharap PBNU segera bertindak... Karena korban dari para habib.... ini adalah warga NU...,” tulis @wanodyameraki.
Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengalami penghinaan saat menghadiri undangan pengajian di Probolinggo Jawa Timur. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Timur itu diundang seorang Habib yang mantan Wakil Bupati untuk acara haul abahnya di kediamannya di Probolinggo.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat mengantarkan ulama Universitas Al-Azhar Mesir Syaikh Prof. Dr. dr Yusri Rosdi Sayyid Jabr al Hasani dan istrinya, Dr Mona Yusri Rosdi, di ruang tunggu VVIP Bandara Juanda Sidoarjo, Selasa (14/11/2022). Syaikh Prof. Dr. dr Yusri Rosdi dan para ulama Mesir lainnya datang ke PP Amanatul Ummah untuk memenuhi undangan Kiai Asep dalam pernikahan salah seorang putranya, Gus Azmi, sekaligus untuk ijazah kitab kepada para santri Amanatul Ummah. Tampak juga Dr KH Mauhiburrahman (menanttu Kiai Asep) dan Ning Ima (putrinya). Foto: MMA/bangsaonline.com
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Saat itu Kiai Asep datang didampingi Habib Abu Bakar Assegaf Bangil. Hubungan Kiai Asep dengan Habib yang mengundang itu memang akrab. Habib itu bahkan sering datang ke Kiai Asep, baik di Surabaya maupun di Pacet Mojokerto.
Kiai Asep tiba di acara pengajian saat seorang Habib asal Pasuruan berceramah. Melihat Kiai Asep datang massa langsung berdiri. Mereka menyambut kedatangan Kiai Asep. Mereka berebut menyalami dan mencium tangan Kiai Asep. Maklum, Kiai Asep dikenal sebagai ulama besar dan memiliki sekitar 14.000 santri.
Selain itu Kiai Asep adalah Putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU sekaligus pejuang kemerdekaan RI yang pada tahun 2023 lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Tapi tampaknya Habib yang sedang berceramah merasa masgul atau kesal. Dengan suara lantang ia minta massa yang berebut mencium tangan Kiai Asep duduk. Si Habib minta massa tak usah menyalami dan menghormati Kiai Asep.
“Ayo duduk. Itu (Kiai Asep) bukan siapa-siapa,” kata si Habib yang dikenal sebagai ketua organisasi atau rabithah habaib dari klan tertentu itu.
Banyak orang kaget. Termasuk Habib Abu Bakar Assegaf. Ia tak menyangka Habib yang sedang ceramah itu merendahkan Kiai Asep di depan umum. Apalagi Kiai Asep bukan tokoh atau ulama sembarangan. Bahkan Habib yang mengundang itu sebagai tuan rumah juga merasa tak enak.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
Tapi Kiai Asep tampak santai. Ia malah tertawa.
“Ya, saya gak apa-apa diperlakukan demikian,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE sembari tersenyum.
“Saat itu saya mau ke depan, saya berjalan ke dekat podium. Tiba-tiba Habib itu bilang begitu (Ayo duduk semua. Itu bukan siapa-siapa,” kata Kiai Asep yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).
Baca Juga: Kejari Kabupten Probolinggo Geledah Rumah Kasus Korupsi Dana Hibah di Desa Satreyan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News