SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang ibu-ibu bernama Sri Sujiati (54), menjadi korban perampasan kalung emas di Jalan Pakis Wetan gang VI, Jumat (19/7/2024) sekira pukul 07.30 WIB.
Saat dijambret, korban tengah mengasuh cucunya yang masih berusia 7 bulan. Beruntung, pelaku gagal merampas perhiasan seberat 10 gram yang melingkar di lehernya.
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Merasa gagal, pelaku pun melarikan diri ke arah timur Jalan Patmosusastro dan terakam CCTV. Dari rekaman, tampak kendaraan pelaku ialah Honda Beat nopol L 6199 ABM.
Korban lantas melaporkan ke Polsek Sawahan. Laporan ditangapi oleh Kanit Reskrim Polsek Sawahan, Iptu Ristitanto.
Ia mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan dan ditemukan bahwa nopol sarana pelaku beratas nama Agus Saiful Arif wafga Jalan Bogen gg.II, Tambaksari surabaya. Setelah mengetahui identitas pelaku, pengejaran dilakukan.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
“Iya, benar. Alamat sesuai STNK kendaran sarana ada di sini, namun pemilik kendaraan itu tidak ada di rumah,” ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (21/7/2024).
Ia juga menambahkan, Unit Reskrim Polsek Sawahan menyatakan motor yang digunakan untuk menjambret masih beratas nama pelaku yang tinggal di Jalan Bogen. Namun, pelaku tidak ada di tempat saat didatangi petugas.
“Infonya kata istri terduga ini kendaran telah digadaikan ke temannya tanpa STNK. Dan sudah 2 bulan digadaikan seharga Rp2 juta,” ucap Ristianto.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
Berdasarkan informasi yang dihimpun, istri terduga pelaku jambret mengaku tidak tahu siapa yang menerima kendaraannya.
“Saya gak tahu digadaikan ke siapa, saya tahunya suami saya mengaku motor digadaikan seharga 2 juta padahal STNK tidak ada hilang,” akunya.
Hingga saat ini, Polsek Sawahan masih melakukan pengejaran terhadap siapa pelaku penjambretan.
Baca Juga: Kasus Pencabulan dan Prostitusi Siswi SMP di Surabaya, Diduga Lebih dari Satu Pelaku Terlibat
“Sebenarnya pelaku sudah kita awasi selama 3 hari disekitaran kampungnya tapi tidak terlihat. Tetap kita cari,” kata Ristitanto. (rus/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News