PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - BPN Kabupaten Probolinggo punya gebrakan jitu untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Nogosaren, Kecamatan Gading. Puluhan petani yang sebelumnya sudah mendapatkan sertifikat melalui program Lintor atau lintas sektor dari BPN ini dilanjutkan dengan program kegiatan akses reforma fase ke-2.
Masyarakat yang mayoritas petani itu mendapatkan pelatihan langsung cara pembuatan pupuk organik padat yang dibimbing langsung UPT dari Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo.
Baca Juga: Kantah Pasuruan Serahkan Sertifikat Tanah PTSL ke Warga Desa Karangjatianyar
Terdapat 2 penyuluh pertanian yang dihadirkan langsung oleh BPN, yakni Muhammad Mustajib selaku Koordinator PPL Disperta Kecamatan Gading, dan Muhammad Sugianto, PPL Desa Nogosaren. Puluhan petani itu digembleng dan dilatih cara pembuatan pupuk organik padat dari bahan yang mudah.
"Manfaat penggunaan Pupuk organik padat ini sama dengan pupuk kimia yang sudah menjadi ketergantungan petani. Pupuk organik ini bagus untuk keberlangsungan tanah," kata Mustajib, kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (23/7/2024).
Menurut dia, setelah mendapatkan materi dan praktek langsung dalam pembuatan pupuk organik padat. Mereka diharapkan dapat meneruskan sendiri dan mengaplikasikannya dirumah untuk tanamannya.
Baca Juga: Di Pertemuan Strategis dengan Muhammadiyah, Menteri ATR/BPN Bahas Legalisasi Aset dan Pemanfaatannya
Sementara itu, Kasi Penataan dan Pemberdayaan Masyarakat BPN Kabupaten Probolinggo, Yuliani Sri Hastuti A.Ptnh, menyebut program pendampingan kewirausahaan akses reforma agraria fase 2 ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Nogosaren.
"Selaku pelatihan pembuatan pupuk organik padat. Program pendampingan kewirausahaan ini juga melakukan pelatihan bagi UMKM. Tujuan, biar masyarakat sejahtera dan pendapatan perekonomiannya meningkat. Itu tujuan BPN dari program ini," paparnya
"Sebelum mendapatkan pelatihan, masyarakat juga mendapatkan sertifikat dari program lintor tahun 2016 lalu. Aset tanah sawah mereka bisa terjaga dan mereka bisa dampingi biar dapat mengelola aset-nya tadi yakni pertanian," imbuhnya. (ndi/mar)
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Sebut Ilmu Pertanahan di STPN Yogyakarta Dibutuhkan Bangsa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News