Peserta harus jatuh bangun dalam gelaran pacuan kambing. (foto: rony suhartomo/BANGSAONLINE)
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Warga di kaki Gunung Anjasmoro, tepatnya di Dusun Gondang Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam, kembali menggelar lomba pacuan kambing, Minggu (23/8). Agenda rutin tiap bulan Agustus ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
"Pacuan kambing kali ini diikuti 30 peserta. Mereka memperebutkan total hadiah Rp 2,2 juta, plus trophy bagi masing-masing juara. Hadiah tersebut diperuntukkan bagi juara I sebesar Rp 1 juta, juara II Rp 750.000 dan juara III Rp 500.000," kata Agus Widodo, panitia acara pacuan kambing, Minggu (23/8).
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
Agus menambahkan, dalam pacuan kambing ini, peserta bebas menggunakan beberapa jenis kambing. "Bebas. Bisa kambing etawa maupun kambing jawa," imbuhnya.
Dari pengamatan wartawan, para joki kambing bukan hanya dari kalangan dewasa saja. Sejumlah joki anak-anak pun tidak mau kalah dalam "karapan kambing" ini. Setiap start, panitia melepas dua joki yang mengendalikan masing-masing dua ekor kambing.
Jika dilihat sepintas, terkesan mudah mengendalikan kambing-kambing tersebut. Namun ketika melaju kencang, para joki tak jarang dibuat kewalahan karena kambing pacuan seringkali berbelok arah dan berlari keluar jalur. Saking sulitnya mengendalikan laju, beberapa joki harus terjungkal dari kayu pijakan. Tak urung hal ini memicu gelak tawa penonton.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Suyanto, salah satu Joki mengaku sulitnya mengendalikan laju kambing pacuan justru membuat dirinya tertantang. “Meski sering berlatih, terkadang sesekali kambing juga mau belok,” kata Suyanto, sembari tertawa.
Joki yang sudah ketiga kalinya ikut pacuan kambing ini mengaku akan tetap ikut ketika ada lomba pacuan kambing. "Selama ada saya akan ikut terus. Selain seru, siapa tahu juga bisa menang," pungkasnya.
Sementara itu, pacuan kambing ini sendiri selain memeriahkan HUT RI, juga bertujuan memotivasi peternak, karena sebagian besar warga dusun setempat adalah peternak kambing Etawa.
Baca Juga: Jadi Gunjingan Warga, Oknum Kades di Jombang Gadaikan Mobil Siaga Desa dan Motor Dinas
Selain itu juga untuk menarik minat wisatawan untuk bekunjung ke Wonosalam. "Supaya wisatawan datang ke Wonosalam. Dengan begitu tidak hanya terkenal dengan pesta duriannya. Tapi juga terkenal dengan pacuan kambingnya," pungkas Agus Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
