SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Konferwil NU Jatim XVIII di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang semakin dekat. Agenda permusyawaratan tertinggi organisasi di tingkat wilayah itu bakal digelar pada 2-4 Agustus 2024.
Pj Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz, mengatakan bahwa sejumlah persiapan telah dilakukan oleh panitia, termasuk menyebar undangan kepada seluruh peserta. Menurut dia, kegiatan ini akan melibatkan 45 PCNU se-Jatim.
Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren
“Kita akan mengundang semuanya. Setiap cabang yang diundang mengirimkan 10 orang. Satu orang untuk utusan, dan sembilan orang lainnya sebagai peninjau,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (30/7/2024).
PCNU sebagai kepengurusan NU di tingkat kabupaten/kota memang berjumlah 45, berbeda dengan jumlah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Hal itu karena sebagian kabupaten/kota telah berdiri dua PCNU.
Gus Kikin menambahkan, pada acara pembukaan yang direncanakan digelar Jumat (02/07/2024) malam, juga akan mengundang perwakilan pondok pesantren. Di momen pembukaan juga akan dihadiri Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Ketua Umum PBNU. “Sehingga ini menjadi momentum yang cukup ramai,” ucapnya.
Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini berharap agar delegasi pondok pesantren dapat hadir. Menurutnya, Konferwil NU Jatim ini juga dapat menjadi ajang silaturahim. Apalagi silaturahim merupakan hal yang biasa di kalangan pesantren NU. Sebab itu, ia optimis banyak perwakilan pondok pesantren yang akan hadir.
“Di samping itu kita juga mengundang kalangan birokrasi, ulama, tokoh masyarakat dan organisasi yang lain” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam Konferwil NU Jatim juga akan dibahas sejumlah persoalan keumatan terkini dalam komisi bahtsul masail. Di samping itu, juga akan diurai sejumlah program kerja yang akan dicanangkan oleh PWNU Jatim lima tahun ke depan.
Baca Juga: Ngaku Pelayan, Gus Fahmi Nangis saat Launching Majelis Istighatsah dan Ngaji Kitab At Tibyan
“Apa saja program yang lalu bisa dilanjutkan, kemudian program PBNU akan diadopsi menjadi program PWNU untuk PCNU se-Jatim,” terangnya.
Berkaitan dengan komisi bahtsul masail, agenda ini dalam Konferwil NU Jatim terbagi dalam tiga bagian, yakni Waqi’iyah, Qanuniyah, dan Maudhu’iyah. Sejumlah isu utama akan dibahas dalam komisi bahtsul masail, salah satunya adalah judi online.
Katib PWNU Jatim KH Romadlon Chotib mengatakan, judi online menjadi salah satu pembahasan dalam bahtsul masail karena dianggap relevan dengan fenomena yang terjadi pada masyarakat akhir-akhir ini. Meskipun hukum dari judi itu sudah jelas, namun pembahasan pada konferwil kali diharapkan dapat menambah wawasan yang bermanfaat dari segi sosial maupun yang lainnya.
Baca Juga: Isi Hari Tenang Kampanye, Khofifah-Emil Ziarah ke Makam KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur
"Meskipun secara hukum judi itu hukumnya sudah pasti. Tapi pandangan apa yang kita bicarakan akan dibahas pada sidang komisi bahsul Masail yang tematik," ungkapnya.
Disebutkan, Konferwil sebagai musyawarah tertinggi NU tingkat wilayah tidak hanya membicarakan kontestasi pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah, akan tetapi juga membahas persoalan umat. PWNU Jatim telah mengundang berbagai pondok pesantren di Jawa Timur untuk membahas tema-tema krusial yang marak terjadi di tengah-tengah masyarakat.
"Rata-rata pondok pesantren besar yang ada di Jawa Timur mendapatkan keistimewaan untuk aktif di acara bahtsul masail, dan itu yang menjadi harapan kita," pungkasnya.
Baca Juga: Sertifikasi Aset Tanah NU dan Ormas Keagamaan di Jatim Bakal Semakin Dipercepat
Diketahui, Konferwil NU Jatim ini mengusung tema ‘Merajut Ukhuwah dan Mengokohkan Jamiyah dalam Pendampingan Umat’. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News