SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sidoarjo meluncurkan program terobosan dalam hal sanitasi, yakni layanan penyedotan, pengangkutan, dan pengolahan lumpur tinja, yang bayarnya melalui tabungan.
Program itu telah difinalisasi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT BPR Delta Artha dengan Dinas Perumahan, Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DP2CKTR) Sidoarjo, dan USAID IUWASH, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
Kepala DP2CKTR Sidoarjo, Bachruni Aryawan, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemkab untuk memastikan sanitasi aman bagi seluruh warga Sidoarjo.
"Kerjasama ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah sanitasi, tetapi juga menawarkan skema pembiayaan yang terjangkau bagi masyarakat melalui tabungan di BPR Delta Artha," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BPR Delta Artha, Sofia Nurkrisnajati Atmaja, menyatakan melalui layanan ini, masyarakat dapat menabung secara rutin di BPR Delta Artha untuk kemudian digunakan sebagai biaya penyedotan lumpur tinja.
Baca Juga: Gelar FGD, Umsida Dorong Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Perizinan dan Pemasaran Produk UMKM
Skema ini diharapkan dapat meringankan beban finansial masyarakat sekaligus memastikan pengelolaan limbah yang lebih baik dan ramah lingkungan.
"Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Dengan skema tabungan TAMMARA - LLTT (Tabungan Masyarakat Menuju Sejahtera - Layanan Lumpur Tinja Terjadwal) ini, kami ingin memastikan bahwa layanan sanitasi dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat dengan cara yang lebih mudah dan terencana," paparnya.
Private Sector Engagement & Innovative Finance Specialist USAID IUWASH Tangguh (Regional Jatim - NTT) Dwi Angkasa Wasis menyebut, langkah ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Sidoarjo untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo
"Setelah berhasil menjadi Kabupaten ODF, sanitasi di Sidoarjo berarti layak. Selanjutnya harus mengejar sanitasi aman, karena jika dengan layak saja masih tidak cukup, sebab grade tertinggi adalah sanitasi aman. Setiap rumah paling tidak membuang tinja kurun waktu 3-5 tahun. Nah kesadaran itu yang saat ini gencar dilakukan," urainya.
Kepala UPTD Pembangunan Air Limbah Domestik (PALD) Sidoarjo, Indah Nurshanti berharap program penyedotan dan pengolahan lumpur tinja yang aman dan efisien dapat segera diimplementasikan di seluruh wilayah Sidoarjo melalui tabungan dengan kurun waktu 36 bulan, bebas biaya, dan dengan biaya setoran Rp10 ribu per bulan ini.
"Kami masih mengejar sanitasi aman ini, karena tercatat didata kami masih jauh dari target menuju sanitasi aman. Dari target penduduk Sidoarjo sebanyak 2 juta 500 jiwa masih sebanyak 16 ribu jiwa yang sudah melakukan penyedotan tinja di kami," ungkapnya.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang
Pihaknya mengaku terus menggalakkan sosialisasi baik melalui PKK, ormas perempuan, hingga sanitarian beserta kader-kadernya untuk mengajak menabung guna penyedotan tinja, dengan biaya Rp 300.000 per rumah dengan diameter 2 meter kubik. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News