Pemuda Warga Benowo Tewas Setelah Dikeroyok 9 Anggota Gangster dari Lakarsantri

Pemuda Warga Benowo Tewas Setelah Dikeroyok 9 Anggota Gangster dari Lakarsantri Korban Alvian saat mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Alvian Teguh Syaputra (20), pemuda asal Jalan Uka 20 B, Sememi, , , tewas setelah koma 4 hari di dua rumah sakit.

Alvian Teguh Syaputra tewas setelah dikeroyok oleh sekelompok gangster, pada Minggu (11/8/2024) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Korban dinyatakan tewas pada Kamis (15/8/2024) setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama empat hari. Hal itu disampaikan oleh paman korban, Ashari.

"Korban saat itu pulang nongkrong bersama tiga rekannya, yakni David, Doni, dan Rivaldo. Mereka melintas di daerah Taman Puspa Raya (TPR) Citra Land,” ujarnya, saat di rumah duka..

Menurut keterangan Ashari, saat itu mereka tiba-tiba dikejar oleh sembilan orang yang diduga gangster. Para pelaku menggunakan tiga motor, masing-masing bonceng tiga.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

"Pelakunya sembilan orang, katanya dikejar sambil ditendang sepeda motornya korban," katanya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (17/8/2024).

David, teman Alvian, menceritakan saat itu dirinya dibonceng oleh korban mengendarai motor Yamaha Mio J nopol L 5966 AY.

Setelah ditendang oleh para gangster, David dan Alvian akhirnya menabrak tiang.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya

Sementara Doni dan Rivaldo yang menggunakan motor berbeda memilih kabur karena ketakutan, meski kedua temanya jatuh tersungkur.

Keduanya sempat meminta pertolongan kepada penduduk di sekitar.

Akibat kecelakaan, korban Alvian mengalami luka di bagian kepala.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Mengetahui temannya terluka parah, Doni dan Rivaldo meminta bantuan sekuriti setempat untuk membawa Alvian ke RSUD Bakti Dharma Husada (BDH).

"Lukanya di wajah, pelipis sebelah kiri sama mulut, rahang, dan kepala belakang. (Yang parah) Di rahang sama mata, kurang lebih 02.30 WIB diantar sekuriti ke BDH," lanjut David.

Di hari yang sama, pada waktu sore, korban kemudian dirujuk ke RS Soewandhie oleh pihak RS BDH.

Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya

Ashari, kerabat korban, mengatakan kondisi Alvian masih tidak sadarkan diri saat dirujuk ke RS Soewandhie.

"BDH tidak mampu menangani operasi bedah syaraf, sehingga dirujuk ke RS Soewandhie. Di sana dilakukan operasi bedah syaraf," tambahnya.

Seiring berjalannya waktu, korban masih belum sadarkan diri hingga kemudian menghembuskan napas terakhir pada Kamis (15/8/2024) subuh, di RS Soewandhie.

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

"Pukul 04.58 WIB pagi hari, pasien dinyatakan meninggal dunia di RS Soewandhie. Dirawat di Soewandhie tiga harian," terangnya.

Ia tak mengetahui pasti apakah setelah jatuh itu kedua korban sempat dikeroyok atau tidak. Sementara itu, barang bawaan Alvian berupa dompet dan ponsel masih ada.

"Barang-barangnya Alvian gak ada yang hilang. Hp, dompet, selamat semua. Yang diambil itu hp-nya David, ngakunya begitu," sebut Ashari.

Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah

"David mengalami patah tulang tangan kiri. Saya sendiri gak tau motifnya apa. Kita pasrah kepada polisi, nanti biar penyidik yang menindaklanjuti," harapnya.

Atas kejadian yang menimpa keponakannya, Ashari sudah membuat laporan ke . Laporan itu tertuang dalam nomor L-PB/31/VIII/2024/SPKT/POLSEK LAKARSANTRI/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 11 Agustus 2024.

"Kemarin anggota ada yang ke sini takziah. Saya sudah ke sana () 3 kali, cuma katanya dalam proses penyelidikan," paparnya.

Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi

Sementara Kanitreskrim , Ipda Junta, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan korban.

"Monitor. Kami sedang berupaya, mohon doanya. Kami kemarin juga takziah ke sana sama anggota saya," pungkasnya. (rus/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral, Sejumlah Pria Diduga Debt Collector Ambil Paksa Mobil di Surabaya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO