
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kantor PN Tuban digegerkan dengan aksi yang dilakukan seorang Nenek bernama Saripah asal Desa Tobo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Sebab, nenek itu tiba-tiba nekat telanjang bulat saat berlangsung mediasi di gedung setempat.
Baca Juga: Nazar Diterima CPNS Mahkamah Agung, Ermaya dan Syahrul Jalan Kaki dari Gresik ke PN Tuban
Mbah Saripah keluar dari ruang mediasi dan langsung melepas seluruh pakaiannya. Kemudian, dia berlarian telanjang bulat sembari meneriakkan nama Presiden Joko Widodo.
Melihat hal itu, cucu dan menantunya yang tengah menunggu di luar ruang mediasi berusaha mengenakan seluruh pakaian khas Jawa yang ditanggalkan oleh Mbah Saripah.
Peristiwa menyayat hati itu sempat disaksikan para pegawai dan pengunjung gedung PN yang berlokasi di Jalan Veteran Tuban tersebut.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Imbau Agar PKL Cantumkan Harga di Daftar Menu yang Mudah Terlihat Konsumen
Juru Bicara PN Tuban, Rizki Yanuar menyebut, aksi keributan semacam itu merupakan dinamika yang biasa dalam penanganan perkara.
"Memang tadi ada ribut-ribut, tapi biasalah, itu dinamika dalam penanganan perkara. Apalagi masyarakat awam, mungkin juga pengaruh psikologis," ucapnya.
Dijelaskan Rizki, Mbah Saripah dan ahli warisnya digugat oleh ahli waris dari Haji Konsul Hariyadi, yaitu Afton Afianto warga Desa Mangunsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, melalui kuasa hukumnya, Mohammad Saifudin.
Baca Juga: Petani asal Desa Mander Laporkan Kios Pupuk Subsidi ke Polres Tuban Atas Dugaan Kecurangan
"Gugatan tersebut teregister dengan nomor perkara 31/Pdt.G/2024/PN Tbn. Klasifikasinya perbuatan melawan hukum," terangnya.
Sebelum bergeser di ruang mediasi, kata Rizki, baik penggugat maupun tergugat sempat memasuki ruang sidang. Dalam kesempatan itu, majelis hakim menyampaikan bahwa wajib ditempuh upaya mediasi terlebih dahulu, sesuai ketentuan Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 1 tahun 2016.
"Kalau mediasinya gagal, berarti perkaranya dilanjutkan. Tetapi, selama perkara itu berjalan sebelum ada putusan, maka masih dimungkinkan untuk dilaksanakan perdamaian," katanya.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Jatim Serahkan Izin Operasional MI BAS International Islamic School Tuban
Sementara itu, Mbah Saripah mengungkapkan, dirinya nekat menanggalkan seluruh pakaiannya lantaran merasa kesal terus menerus diusik tentang urusan tanah.
Aksi telanjang sekaligus sebagai bentuk protes karena tanah peninggalan suaminya, Almarhum Ngadjiran, diduga hendak dikuasai oleh pihak penggugat.
"Di mediasi tadi saya ditawari diselesaikan secara kekeluargaan, kalau tanah saya mau dibagi dua. Ini namanya perampasan," tuturnya dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Curi Handphone di Warkop, Seorang Residivis di Tuban Ditangkap Polisi
Menurut Mbah Saripah, tanah yang sekarang ini menjadi objek gugatan merupakan tanah peninggalan suaminya yang diperoleh dari orang tuanya, yakni Almarhumah Manis pada tahun 1980.
"Saya punya akta hibahnya, dulu suami sempat mau mengurus sertifikat, namun suami keburu meninggal," tuturnya.
Mbah Saripah sendiri mengaku kaget lantaran pihak penggugat mengklaim telah mengantongi sertifikat hak milik (SHM) atas tanah tersebut. Padahal ia dan suaminya merasa tidak pernah menjual kepada siapa pun.
Baca Juga: Kios Pupuk Subsidi di Desa Mander Tuban Diduga Tak Bagikan Jatah ke Petani Selama 13 Tahun
"Saya dan suami tidak pernah merasa menjual tanah. Bahkan sama sekali tidak pernah ketemu dengan Haji Konsul," ujarnya.
Mbah Saripah berharap kepada Presiden Joko Widodo dan pihak Pemerintah Kabupaten Tuban turun tangan mengusut tuntas atas terbitnya SHM yang dipegang oleh pihak penggugat.
"Saya juga minta hakim mengusut tuntas perkara ini dan memutus seadil-adilnya," tegasnya.
Baca Juga: Bawa Sabu, Sopir Truk Muat Permen Ditangkap Satresnarkoba Polres Tuban
Di lain sisi, pihak penggugat enggan berkomentar mengenai gugatan perdata yang dilayangkan terhadap Mbah Saripah beserta ahli warisnya. (coi/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News