SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Mandi malam hari memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, terdapat anggapan bahwasannya mandi di malam hari bisa menyebabkan paru-paru basah atau pneumonia.
Profesor Tjandra Yoga Aditama selaku Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru ndonesia (PDPI) menjelaskan bahwasannya penyebab pneumonia bukanlah karena mandi malam atau kena semprot kipas angin. Hal itu adalah mitos belaka.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
Pneumonia merupakan radang atau infeksi pada jaringan paru-paru. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri seperti streptokokus dan pneumokokus. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh virus misalnya Covid-19 dan virus lainnya. Terkadang pneumonia disebabkan karena adanya parasite.
Adapun gejala pneumonia sangat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung faktor kuman penyebab infeksinya, usia dan kesehatan tubuh seseorang.
Pada umumnya gejala pneumonia meliputi nyeri dada saat bernapas atau batuk, kebingungan, atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa usia 65 tahun ke atas), batuk yang menghasilkan dahak.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
Selain itu, kelelahan, berkeringan dan menggigil, suhu tubuh lebih rendah dari normal pada orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, mual, muntah, diare, kesulitan bernapas dan hilangnya nafsu makan.
Istilah paru-paru basah sebenarnya bukan Bahasa kedokteran. Prof Tjandra mengatakan bahwa kondisi yang sebenarnya adalah penyakit yang efusi pleura.
"Sebenarnya cairannya bukan berada di dalam paru, tetapi dalam selaput di sekitar paru, tepatnya antara selaput yang membungkus paru (Namanya pleura viseralis) dan selaput yang melapisi bagian dalam dinding dada (pleura parietalis)," ujar Tjandra.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News