Pengurus KONI Gresik Keluhkan Minimnya Anggaran dan Fasilitas

Pengurus KONI Gresik Keluhkan Minimnya Anggaran dan Fasilitas Ketua KONI Gresik, Anis Ambiyo Putri (dua dari kanan), saat sarasehan dengan wartawan. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengurus  Gresik mengeluhkan minimnya anggaran yang didapatkan setiap tahun, dan minimnya fasilitas olahraga untuk berlatih para atlet. 

Namun, Gresik mendapatkan tugas berat dengan target juara, atau bisa masuk 3 besar di sejumlah kompetisi seperti di tingkat provinsi dalam gelaran Porprov Jatim.

Baca Juga: 2 Rider ISSI Kota Batu Dominasi Kejuaraan Balap Sepeda Indonesia Downhill Seri 3 2024

"Sejauh ini, Gresik masih mendapatkan porsi anggaran kecil kalau dibandingkan daerah lain, namun kita ditarget juara bisa masuk 3 besar," kata Ketua Gresik, Anis Ambiyo Putri, Senin (28/10/2024).

Untuk itu, ia mengatakan bahwa pihaknya berharap agar ada peningkatan anggaran saat pembahasan yang dilakukan Pemkab Gresik dan DPRD dalam setiap pembahasan anggaran.

"Anggaran paling besar selama ini Rp5 miliar. Sebelumnya, di bawah itu," ujarnya.

Baca Juga: Lepas Kontingen Popda dan Peparpeda 2024, Pjs. Wali Kota Pasuruan Minta Jaga Sportivitas

Menurut dia, alokasi APBD Gresik untuk masih kalah jauh dengan kabupaten sekitar, seperti Lamongan dan Sidoarjo.

"Anggaran Lamongan Rp13 milar sementara Sidoarjo Rp 40 miliar," keluhnya.

Anis menyebut, Gresik mengelola banyak cabang olahraga (cabor) dengan anggaran yang minim.

Baca Juga: Plt Bupati Gresik Lepas 122 Atlet Pelajar yang Berlaga di POPDA XIV dan PEPARPEDA II Jatim

"Sejak 2021, Gresik dengan 41 cabor menjadi 51 cabor. Tahun 2025 target tambah 2 cabor sehingga menjadi 53 cabor," bebernya.

Meski anggaran terbilang minim, prestasi atlet dari Kota Pudak disebut sangat membanggakan.

"Banyak prestasi yang ditorehkan anak-anak kami baik tingkat provinsi (Porprov), nasional (PON) bahkan internasional (Olimpiade)," kata Anis.

Baca Juga: Anis Ambiyo Putri Siap Maju Jadi Kandidat Ketua DPD Golkar Gresik

Atlet Gresik dalam sejumlah tingkatan kejuaran telah ikut berkompetisi. Sedikitnya pada 2024 ada 3 kegiatan yang dilakukan , pekan olahraga kabupaten (Porkab) Gresik pada 21-30 Agustus, dan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI di Aceh-Sumatera.

" akan adakan peringatan hari olahraga nasional (Haornas) 2024 di Icon Mall," ucap Anis.

Sementara itu, Sekretaris Gresik, Imam Junaidi, menyampaikan dalam pembahasan awal anggaran pada tahun depan diproyeksikan turun signifikan. Jika tahun ini anggaran Rp5 miliar, pada 2025 turun tinggal Rp2 miliar karena APBD mengalami defisit.

Baca Juga: Ribuan Atlet dari Seluruh Indonesia Ikuti Kejuaraan Wushu di Kota Batu

"Pada APBD 2025 anggaran Gresik potensi turun signifikan. mengajukan Rp 12 miliar diberikan Rp 2 miliar karena kondisi APBD defisit," ujarnya.

Dengan minimnya anggaran, Gresik menggandeng pihak ketiga seperti PT Wilmar Nabati dan PT Petrokimia Gresik sebagai bapak asuh atlet.

"Seperti Mbak Nur Ismatul Sakdiah atlet panjat tebing ini yang raih medali emas punya bapak asuh PT Wilmar Nabati," katanya.

Baca Juga: Atlet asal Gresik Sumbang 2 Medali Emas dan 2 Perak di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Selain menggandeng perusahaan, juga menggandeng instansi lain seperti lembaga pendidikan sebagai bapak asuh.

"Kami bersyukur perusahaan dan lembaga pendidikan menjadi bapak asuh atlet-atlet kami yang berpretasi," sebutnya.

Ia menambahkan, fasilitas olahraga yang minim juga menjadi kendala yang dihadapi . Saat ini fasilitas olahraga belum merata di setiap kecamatan. Fasilitas kebanyakan berada di perkotaan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Atlet dan Pelatih PON XXI Aceh-Sumut

"Kondisi seperti ini sehingga kebanyakan atlet berasal dari kota," pungkasnya. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO