LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lamongan pada 27 November mendatang, pengamat sosial Prakarsa Jawa Timur, Madekhan Ali, meminta masyarakat lebih jeli dan kritis melihat hasil survei elektabilitas pasangan calon sebelum menentukan pilihannya.
Menurut Pak Made, sapaan akrab Madekhan Ali, melaksanakan jajak pendapat dalam bentuk survei adalah hak setiap lembaga ataupun kelompok masyarakat. Hal ini bisa dimaknai sebagai partisipasi politik masyarakat dalam gelaran Pilkada 2024.
Baca Juga: Gerindra Targetkan 70 Persen Kemenangan Yes-Dirham pada Pilkada Lamongan
"Namun penting diingat, bahwa apapun hasil dari jajak pendapat harus dihubungkan dengan metodologi survei dan profil lembaga pelaksananya," ujar Made, Kamis (14/11/2024).
Karena itu, ia meminta masyarakat kritis memastikan lembaga survei itu kredibel, berbadan hukum, dan diakui di tingkat nasional.
Lembaga dengan karakteristik demikian, kata dia, biasanya hasil surveinya terbukti andal, mampu memprediksi perolehan suara paslon Pilkada.
Baca Juga: KPU Lamongan Tetapkan Nomor Urut Paslon Pilkada 2024
"Sementara survei yang dilakukan kelompok masyarakat, seperti relawan maupun sejumlah nama lembaga survei yang mendadak muncul menjelang Pilkada, dikhawatirkan hanya menjadi kepanjangan tangan pihak-pihak tertentu, atau gimmick atau trik, strategi yang sengaja dibuat untuk meyakinkan pemilih agar memilih paslon tertentu," ucapnya.
"Biasanya, hasil survei yang sekadar dipublikasikan untuk gimmick paslon tertentu dilakukan lembaga dadakan yang tidak memiliki basis metodologi yang akurat, bahkan tidak mau ketika diminta menjelaskan (metodologi)," imbuh dia.
Made mengungkapkan, hasil survei gimmick seringkali berlawanan dengan situasi umum yang dirasakan khalayak. Survei jenis gimmick ini minimal merusak citra lembaga surveyor independen dan profesional yang telah ada.
Baca Juga: Yuhronur Efendi-Dirham Akbar Aksara Daftar ke KPU Lamongan
"Survei gimmick ini bila sengaja disebarluaskan bisa jadi membodohi masyarakat," tandasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News