KOTA PALU, BANGSAONLINE.com - Wamen ATR/BPN, Ossy Dermawan, berkunjung ke Kampung Reforma Agraria di Kelurahan Duyu, Kota Palu, Rabu (4/12/2024). Dalam kunjungan tersebut, ia tampak begitu antusias melihat keberhasilan Poktan Duyu Bangkit dalam memanfaatkan lahan untuk kemakmuran masyarakat.
“Kawasan Reforma Agraria ini berhasil menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah kota, Kantor Wilayah (Kanwil) BPN setempat, Kantor Pertanahan Palu, Bank Indonesia, dan pihak lainnya. Sinergi ini membawa manfaat signifikan bagi masyarakat, khususnya peningkatan pendapatan petani sejak kawasan ini ditetapkan (menjadi Kampung Reforma Agraria, red) pada 2021,” paparnya.
Baca Juga: Kantah Kabupaten Pasuruan Serahkan 488 Sertifikat Tanah ke Warga Karangjati
Ossy juga menyoroti pentingnya pengelolaan lahan dengan prinsip closed loop system sebagai prototipe yang akan terus dikembangkan di Kawasan Reforma Agraria lainnya.
“Model seperti ini, jika dikelola dengan baik, bisa mencapai tujuan Reforma Agraria untuk memberikan kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat,” katanya.
Redistribusi lahan dan legalisasi aset di Kawasan Reforma Agraria diharapkan dapat terus diperluas. Kisah sukses dari Kampung Reforma Agraria di Palu, yang dikenal sebagai penghasil anggur lokal ini, menjadi contoh nyata bagaimana Reforma Agraria dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Giat Pelataran Kantah Kabupaten Pasuruan Layani Pendaftaran Peningkatan Hak
Model itu diharapkan menjadi inspirasi untuk daerah lain di Indonesia. Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati dalam kesempatan yang sama turut menegaskan pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui akses reformasi agraria.
“Pak Menteri Nusron menghendaki model pemberdayaan berbasis closed loop untuk memastikan aset yang diberikan bisa dimanfaatkan secara optimal. Hal ini melibatkan penyediaan akses permodalan, ekonomi, hingga pemasaran,” ujarnya.
Namun, ia juga menekankan perlunya fleksibilitas model sesuai kondisi daerah.
Baca Juga: Wamen ATR/BPN Sampaikan Solusi Percepatan Layanan Pertanahan saat Kunjungi Kanwil Sulteng
“Tidak semua wilayah bisa menerapkan model yang sama. Seperti Kampung Reforma Agraria di Palu yang masyarakatnya memasarkan hasil produksi secara mandiri, ini juga menjadi alternatif pemberdayaan yang efektif,” tuturnya.
Kunjungan juga dihadiri Kepala Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Tansri; Direktur Pemberdayaan Tanah Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Freddy A. Kolintama; serta Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Sulawesi Tengah. (afa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News