Imbas Tiket Wisata Gunung Bromo Meroket Jelang Nataru: Wisatawan Sepi, Omzet Pelaku Usaha Anjlok

Imbas Tiket Wisata Gunung Bromo Meroket Jelang Nataru: Wisatawan Sepi, Omzet Pelaku Usaha Anjlok Pelaku usaha di kawasan wisata Gunung Bromo mengeluhkan omzet yang menurun diakibatkan tarif tiket masuk yang melonjak sehingga wisatawan menurun

PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Tingginya tiket masuk ke wisata jadi penyebab sepinya jelang libur Natal dan Tahun Baru ().

Imbasnya, omzet pelaku usaha di wisata tersebut anjlok.

Baca Juga: Sambut Libur Nataru 2025, Imigrasi Surabaya Siagakan Ratusan Petugas di Bandara Juanda

Anis Rizky Wahani salah satu pelaku usaha penginapan Transit dan cafe di Desa Baledono, Kecamatan Tosari merasa sepinya kunjungan ke disebabkan naiknya harga tiket masuk.

"Hari biasa bagi lokal biasanya hanya Rp 29 ribu naik menjadi Rp 54 ribu. Ada ke naikan Rp 25 ribu. Sedangkan untuk hari weekend Rp 34 ribu kini naik menjadi Rp 79 ribu," ungkap Anis, Minggu (15/12/2024).

Selain itu, lanjut dia, lokal bila masuk lewat Tosari terpaksa merogoh kocek lagi Rp5 ribu per orang.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru 2024, Polres Pasuruan Gelar Ramp Check Mobil Wisata Gunung Bromo

Untuk mancanegara membayar tiket masuk Rp255 ribu dari yang sebelumnya hanya Rp220 ribu. Bahkan, di libur nataru naik menjadi Rp 310 ribu. Naiknya, harga tiket masuk, obyek wisata jadi sepi pengunjung.

"Kalau seperti ini dampaknya ke para pelaku usaha. Omzetnya jadi menurun," imbuhnya.

Libur panjang sebelumnya tidak seperti ini. Wisatawan yang berkunjung di bisa membludak dengan harga tiket normal. Tapi, sekarang sepi mampring.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru

"Banyak pelaku usaha gulung tikar dengan menjual usaha lantaran sepinya pengunjung wisata Bromo. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mencarikan solusi," harapannya. (par/van

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hati-Hati, Ruas Jalan Menuju Gunung Bromo Longsor':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO