KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengambil sejumlah langkah signifikan dalam mengantisipasi potensi penyebaran virus HMPV atau Human Metapneumovirus yang saat ini sedang mewabah di China. Penyebaran virus ini memicu keprihatinan di berbagai daerah, termasuk kota Batu, yang berupaya melindungi warganya dari ancaman kesehatan tersebut.
Kabid P4B Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan OPD terkait. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan untuk mensosialisasikan langkah-langkah pencegahan penyakit menular di sekolah-sekolah.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Kembali Lantik Aries Agung Paewai sebagai Pj Wali Kota Batu
“Kita melakukan koordinasi lintas sektor yaitu bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menggalakkan penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah," ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (12/1/2025).
Protokol kesehatan yang dimaksud mencakup berbagai tindakan sederhana namun efektif, seperti penggunaan masker yang benar, penyediaan fasilitas cuci tangan di lingkungan sekolah, serta edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa dan tenaga pengajar.
Pentingnya kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan dalam menangani isu kesehatan menunjukkan komitmen Pemkot Batu untuk melindungi masyarakatnya. Selain itu, Susana menyebut pihaknya juga akan melakukan monitoring secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas langkah-langkah yang telah diterapkan di sekolah.
Baca Juga: Pemkot Batu Anggarkan Rp12,1 Miliar untuk Pembangunan Pedestrian Tahun 2025
Dinkes Kota Batu juga akan menggandeng tokoh masyarakat dan agama. Kerja sama ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi penting dan menggerakkan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit, apalagi saat terjadi lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker di tempat umum, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan, terutama saat terjadi peningkatan kasus ISPA," kata Susana.
Baca Juga: Menkes Tegaskan Virus HMPV Tak Sebabkan Kematian
Penekanan pada protokol kesehatan tidak hanya berlaku di fasilitas kesehatan, tetapi juga di tempat-tempat umum guna mencegah penularan virus ini. Rekomendasi khusus juga diberikan kepada kelompok berisiko tinggi, seperti bayi, anak-anak, lansia, serta individu dengan penyakit kronis atau komorbid.
"Mereka diminta untuk lebih berhati-hati dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala ISPA," ucap Susana.
Penyuluhan mengenai gejala dan pentingnya pemeriksaan dini menjadi salah satu fokus dalam upaya pencegahan. Melalui langkah-langkah antisipasi yang komprehensif dan terkoordinasi, Dinkes yakin dapat meminimalkan dampak HMPV.
Baca Juga: Ini Perbedaan Antara HMPV dan Covid-19
"Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Penting juga untuk terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan strategi antisipasi sesuai kebutuhan," kata Susana.
Kerja sama dengan tokoh masyarakat dan agama, menurut dia, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus HMPV. (adi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News