
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik, dinobatkan sebagai 'Top 3 Perusahaan The Best' Indonesia Green Award (IGA) 2025.
Penghargaan ini diberikan perusahaan solusi agro industri setelah memborong delapan penghargaan sekaligus dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Baca Juga: Nazar Diterima CPNS Mahkamah Agung, Ermaya dan Syahrul Jalan Kaki dari Gresik ke PN Tuban
Penghargaan diserahkan langsung oleh Chairman The La Tofi School of CSR, La Tofi selaku penyelenggara kepada perwakilan Petrokimia.
Kedelapan penghargaan yang diberikan kepada Petrokimia Gresik antara lain Kategori Roadmap CSR (Corporate Social Responsibility) diberikan kepada program Roadmap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik; kategori Pengembangan Wisata Konservasi Alam diraih oleh program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (Tameng); kategori Penanganan Sampah Plastik diraih oleh inovasi Eco Pablo Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Paving Block.
Selanjutnya, Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan kategori Penyelamatan Sumber Daya Air untuk program Penerapan Metode Concatenation Air Mix untuk Efisiensi Air pada Mixbed Exchanger D-2218 AB di Pabrik Demin Plant 2; kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/Penggunaan Energi Baru Terbarukan untuk program Optimalisasi Konsumsi Penggunaan Energi Pompa Cooling Water Urea Menggunakan Teknologi PFC (Primary Frequency Control) dan APR (Adjustable Pressure Riser).
Baca Juga: Polres Gresik Bekuk Pelaku Kekerasan Terhadap Anak yang Mengakibatkan Korban Tewas
Untuk program Greenbrave (Green Barrier for Mangrove) dari Rattan Woven sebagai E-protector (Ecosystem Protector) Mangrove, Petrokimia Gresik mendapatkan penghargaan kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati. Program ini mampu Meningkatkan Indeks Keanekaragaman Ekosistem Mangrove di Ekowisata Kali Lamong. Program Penurunan Beban Emisi NH3 dengan Integrated AAV System (Ambient Air Vaporizer System) mampu meraih penghargaan di kategori Mempelopori Pencegahan Polusi; terakhir, Pengurangan Limbah B3 Katalis Nikel pada Vesel Reformer untuk Mencegah Terbentuknya Karbon Deposit Karena Gas Passing dengan Teknologi Auto Block Sistem Isolator (ABSI) meraih penghargaan kategori Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, Petrokimia Gresik sebagai perusahaan pupuk dan bahan kimia terlengkap di Asia Tenggara tidak bisa dilepaskan dari dampak industri, khususnya terhadap lingkungan.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Petrokimia Gresik dalam menjalankan operasional bisnisnya memberikan perhatian besar dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan sehingga dampak industri terhadap lingkungan dapat dikendalikan dengan baik.
Baca Juga: Swasembada Pangan Nasional dan Dunia, Petrokimia Gresik Perkuat Kerja Sama Pupuk Multinasional
"Kami menyampaikan terima kasih karena komitmen Petrokimia Gresik dalam pengelolaan lingkungan mendapatkan perhatian stakeholder. Apresiasi ini akan memotivasi kami semua di perusahaan untuk melahirkan breakthrough innovation sehingga pengelolaan lingkungan perusahaan semakin baik lagi," ucap Dwi Satriyo, Jumat (17/1/2025).
"Petrokimia Gresik menyadari tanggung jawab perusahaan tidak hanya menghasilkan produk berkualitas untuk pertanian di Indonesia. Petrokimia Gresik juga memahami bahwa pengelolaan lingkungan juga menjadi instrumen penting untuk meningkatkan daya saing usaha, khususnya di level internasional," imbuhnya.
Dwi Satriyo memastikan, penghargaan ini tidak akan membuat Petrokimia Gresik berpuas diri, sebaliknya perusahaan akan semakin meningkatkan standar pengelolaan lingkungan. Apalagi Petrokimia Gresik saat ini memiliki peranan strategis dalam percepatan swasembada pangan yang ditarget Pemerintah tahun 2027.
Baca Juga: Diprotes Warga Desa Dalegan, Aktivitas Dump Truk PT Orela Shipyard Dihentikan Sementara
“Upaya Petrokimia Gresik dalam mewujudkan swasembada pangan nasional harus tetap memegang teguh pengelolaan lingkungan, dengan tetap mengedepankan aspek sustainability agriculture atau pertanian yang berkelanjutan," pungkas Dwi Satriyo. (hud/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News