Musrenbang Kota Kediri 2025, Stunting di Kecamatan Kota Turun 1,81 Persen

Musrenbang Kota Kediri 2025, Stunting di Kecamatan Kota Turun 1,81 Persen Rembuk Stunting Kecamatan Kota, Kota Kediri. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Memasuki rangkaian kegiatan Musrenbang atau Musyawarah Rencana Pembangunan Kota Kediri tahun ini, Pemkot Kediri menggelar Rembuk Stunting Kecamatan Kota, Rabu (22/1/2025).

Kegiatan yang dihadiri seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Kader Kesehatan Kecamatan Kota ini dalam rangka merumuskan rencana kegiatan penurunan , penyusunan program, dan penetapan intervensi gizi.

Baca Juga: Zanariah Silaturahmi Sekaligus Pamitan ke Kajari Kota Kediri

Tak kalah penting, rembuk juga bertujuan untuk menciptakan sinergi antar berbagai pihak sehingga upaya pencegahan dapat berjalan efektif.

Camat Kota, Bagus Hermawan Apriyanto, mengatakan bahwa rembuk kecamatan merupakan kegiatan musyawarah untuk menyusun rencana intervensi dan program penurunan di wilayah kecamatan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rembuk kelurahan di wilayah Kecamatan Kota yang telah terlaksana pada tanggal 14 hingga 17 Januari 2025.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pelayanan di 2 Puskesmas

Menurut Bagus, berdasarkan hasil rembuk di level kelurahan, terpantau adanya kolaborasi dan sinergitas yang baik antara pihak kelurahan dengan tenaga kesehatan di wilayah setempat, antara lain: puskesmas, ahli gizi, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat setempat.

“Ini membuktikan bahwa ada kepedulian luar biasa dari beberapa pihak untuk penurunan angka yang luar biasa,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi upaya kader kesehatan beserta stakeholder terkait dalam mengintervensi di wilayah Kecamatan Kota. Terbukti dengan adanya penurunan angka di Kecamatan Kota yakni dari 5,77% pada tahun 2023 menjadi 3,96% pada tahun 2024.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Pamitan saat Apel Bersama

Dari hasil rembuk Kelurahan di wilayah Kecamatan Kota didapat hasil sebagai berikut: 1) perlu adanya penambahan kuota pemberian makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita sebanyak satu bulan sekali; 2) peningkatan kapasitas kader kesehatan; 3) pengadaan perlengkapan Posyandu; dan 4) pengadaan pengukuran tinggi badan dan timbang badan sesuai dengan standar, supaya tidak ada lagi kekeliruan dalam pengukuran.

“Untuk PMT diusulkan dilakukan satu bulan sekali, tapi kita upayakan satu minggu sekali. Tapi juga perlu adanya sinkronisasi PMT anak supaya tepat sasaran,” jelasnya.

Menurut Bagus, keempat usulan tersebut selanjutnya menjadi pokok pembahasan pada Rembuk Stunting Kecamatan Kota, yang didampingi narasumber dari OPD teknis terkait, antara lain: Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kediri.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sebut Musrenbang Kecamatan Jadi Wadah Aspirasi Masyarakat

Melalui kegiatan ini, Bagus berharap terjadinya penurunan angka di Kota Kediri utamanya di wilayah Kecamatan Kota, sehingga dapat menumbuhkan bibit unggul dalam menghadapi tantangan ke depan. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO