Prabowo Punya Hutang Budi Politik pada Jokowi? Lunas! Ini Faktanya

Prabowo Punya Hutang  Budi Politik pada Jokowi? Lunas! Ini Faktanya Ilustari. Foo: bangsaonline

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden Prabowo Subianto sering menyampaikan pidato retorik tentang pentingnya kedaulatan nagara dan rakyat Indonesia. Terutama dari intervensi negara lain.

Prabowo juga sering menyinggung tentang kesadaran nasionalisme, terutama terkait dengan potensi alam Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Berikan Minyak Urut dan Bunga Anggrek ke Megawati, Apa Maknanya?

Bahkan dalam bukunya yang berjudul Paradoks Indonesia dan Solusinya (2022), Prabowo menulis pada paragraf pertama begini:

“Kita harus sadarkan sebanyak-banyaknya warga negara Indonesia, bahwa jika dikelola dengan tepat, kita punya modal sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup untuk jadi bangsa yang kuar dan terhormat. Bangsa yang rakyatnya hidup sejahtera

Kini ketika Prabowo memiliki kesempatan jadi presiden, rakyat Indonesia menunggu realisasi retorika-retorika Ketua Umum Partai Gerindra dan mantan Danjen Kopassus itu. Akankah retorika-retorika itu ia wujudkan dalam kebijakan-kebijakannya?

Baca Juga: Jokowi Terkunci dan Game Over, Jika Mega Bertemu Prabowo

Karena itu banyak rakyat kecewa ketika Prabowo secara politik belum bisa independen dari cawe-cawe presiden sebelumnya, Joko Widodo atau Jokowi. Kita masih ingat ketika Prabowo tiba-tiba “sowan politik” ke Solo setelah beberapa hari dilantik sebagai presiden. Ia sowan kepada Jokowi yang ia anggap sebagai “mentor politik”-nya. Logikanya, bagaiman ia bisa mengaum di dunia internasional, jika menghadapi seorang Jokowi saja ia kesulitan dan ewuh pekewuh.

Kita menyadari Prabowo – mungkin – merasa punya “hutang budi politik” kepada Jokowi karena mantan walikota Solo itu punya kontribusi memenangkan Prabowo dalam pemilihan presiden. Tapi harus diingat, Jokowi dalam Pilpres 2024 itu sejatinya tak bekerja untuk memenangkan Prabowo. Tapi memenangkan Gibran, anak sulungnya, untuk jadi wapres. Faktanya, banyak tokoh yang menjadi “korban politik” Jokowi karena semula “dijanjikan” jadi cawapres tapi kemudian dibatalkan demi anaknya sendiri.

Jadi kalau Prabowo merasa bernya, sejatinya "jasa politik" Jokowi itu sudah terbalas dengan naiknya Gibran sebagai wapres. Apalagi kapasitas Gibran sebagai wakil presiden dinilai banyak orang tidak perfom. Cenderung membebani Prabowo.

Baca Juga: Gerindra Sebut PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto

Bahkan dalam beberapa acara Gibran justeru menjadi bulan-bulanan netizen karena pidatonya yang fatal. Misalnya saat pidato pada acara Fatayat NU. Ia menyebut para-para tokoh dan para-para kiai.

"Yang saya hormati tokoh-tokoh, para tokoh-tokoh agama, para-para kiai," kata Gibran di depan para tokoh, kiai, nyai dan para pengurus Fatayat NU.

Sekelas wapres berbahasa Indonesia saja belepotan..

Baca Juga: Jokowi Gusar, Prabowo dan Pimpinan Parpol Tak Membela saat Masuk Presiden Terkorup Dunia

Karena itu Prabowo tak perlu merasa punya “hutan budi politik” pada Jokowi. Prabowo harus fokus memikirkan nasib rakyat sesuai janji-janji politiknya. Tidak malah mikirkan Jokowi yang Jokowi sendiri hanya memikirkan anaknya atau keluarganya.

Paling tidak, Prabowo harus berani bersikap obyektif. Teruskan program Jokowi jika baik untuk rakyat. Tapi jangan segan-segan dan ewuh pekewuh untuk memangkasnya jika program Jokowi menyengsarakan rakyat dan hanya menyenangkan atau menguntungkan segelintir orang yang disebut .

Ingat! Pidato retorik Prabowo sebelum jadi presiden tentang kedaulatan negara dan rakyat sampai sekarang terus mengiyang dalam ingatan dan mindset rakyat.

Baca Juga: Tindaklanjuti OCCRP, Ray Rangkuti Cs Laporkan Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarganya ke KPK

Begitu juga tentang sosok Prabowo yang dipersonifikasi sebagai macan Asia. Sekarang banyak muncul meme yang mulai meragukan kapasitas dan keberanian Prabowo. “Katanya macan Asia ternyata meong,” demikian salah satu meme yang viral di media sosial.

Kata orang bijak, momentum hanya datang satu kali. Buktikan saat berkuasa untuk menjadi pembela rakyat dan bangsa Indonesia. Bukan pembela . Apalagi pembela Jokowi. Wallahua’lam bisshawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO