GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Gresik tersebut masyarakat. Mereka meminta pemerintah daerah setempat untuk bertindak cepat mengatasi problem yang berdampak luas tersebut.
Selain banjir, kerusakan jalan juga menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).
Baca Juga: Hadiri Perayaan Natal 2024 Bamag Gresik, Ini Kata Bupati Yani
"Kondisi saluran air tepi jalan depan Gapura Desa Tebalo pada saat kemarau dangkal. Saluran airnya lebar, cuma cetek (dangkal). Akibatnya, jalan masuk Desa Tebalo banjir kalau hujan, karena lebih rendah. Mohon kiranya instansi terkait mau memperhatikan atau adanya pengerukan di saluran air tersebut," tulis netizen dengan akun Tri Setyo P di Grup Facebook Gresik Sumpek (GS), yang dikutip BANGSAONLINE.com, Rabu (29/1/2025).
"Apakah ini ranahnya PU (DPUTR Gresik) untuk pengerukan kali sepanjang tikungan Desa Tebalo sampai Perumahan Golden East?, Atau karena banjir tidak dilihat banyak orang, jadi dibiarkan saja sama PU? Kasihan warga perumahan di sana, selalu dapat kiriman air dari arah PPS (Pondok Permata Suci)," komentar netizen dengan akun Niti Asal mananggapi postingan Tri Setyo.
Dalam grup tersebut, netizen juga menyorot kerusakan jalan di sekitar areal industri di Kecamatan Manyar juga menjadi perhatian.
Baca Juga: Persatuan Saudagar Bawean Keluhkan Kondisi Pasar Tambak
"Mohon Dishub (Dinas Perhubungan Gresik), jeglongan (lubang) di sekitar JeBe Koko-Maspion arah Manyar gedene megilan (besar sakali), ditambah lampu penerangan (PJU) tidak ada. Tolong ditindaklanjuti, sampun akeh (sudah banyak) korban, sek tas iki mau wong 3 kejeglong (barusan tadi 3 orang terjatuh ke dalam lubang), matur suwon (terima kasih)," tulis Subur Cholis di grup GS sejak 5 hari lalu.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Gresik, Ida Lailatul Sa'diyah, menyatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan DPUTR terkait penanganan saluran air berupa parit.
"Kemarin kesepakatan dengan Pak Ubet (Kabid Pengairan DPUTR) untuk penanganan saluran air, karena di sana ada tusi saluran air, irigasi tambak, dan sawah, kami koordisasi dengan Pak Ubet untuk kolaborasi," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Kerusakan Jalan di Gresik Jadi Bahan Meme, Begini Respon Ketua DPRD
Disebutkan olehnya DCKPKP Gresik tak bisa bertindak sendiri dalam penanganan banjir di kawasan kota. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dengan OPD terkait.
"Tetap kolaborasi, DCKPKP, DPUTR, dan Dinas Lingkungan Hidup. DPUTR dengan alat berat untuk pengerukan dan DLH dengan truk angkut sampahnya," katanya.
Dalam penanganan kepentingan masyarakat, Ida menyatakan Bupati Gresik bersama wakilnya dalam beberapa kesempatan one week program (OWP) minta antar-OPD harus saling kolaborasi.
Baca Juga: Atasi Banjir di Pulau Bawean, Waka DPRD Gresik Minta Pemkab Buat Kolam Retensi
"Pak Bupati dan Bu Wabup kalau OWP sudah sering mengingatkan semua OPD sebagai ASN dalam rangka pelayanan kepada masyarakat harus kolaborasi baik antar-OPD, masyarakat, kepala wilayah, dan pihak swasta. Langkah ini supaya bisa menghasilkan semaksimal mungkin, jangan sampai ada yang ketinggalan karena kurangnya kolaborasi," paparnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News